Tampilkan postingan dengan label movie. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label movie. Tampilkan semua postingan
0

The Finale


Some people say that making yourself busy is good for your health. By the way, I don't really know that it happens to be like that. All I have known that it was today which makes me tired all day loooong~

This 7th semester forces me to wake up early and go straight taking a bath.. because there's no agreement for 7 am class, everyday. Hmmm but actually, It's counted 'everyday' to my college-days. From Monday to Thursday, and also the Wednesday (that I was supposed to be free). Moreover, there are some dense lectures too 'till 3 pm for Tuesday and Thursday. Ulalalala~ it's difficult to smile again... :(

Busy? Wish me luck.

After lecturing today, I met Yuli (one of my bestfriends) and we went to my place together. It's just a coincidence! When planning everything doesn't work, the faith shows if something should happen, it happens. Yet with this case, we barely meeting each other but then the coincidence came :) So... we could share some stories until her time to go home was popped

Then I remembered watching Teen Wolves Season 2 would make my day lighten up (even though for a lil bit). Yeah. I know.. I feel like my chance to watch it was gone, because it should have been watched from several weeks ago. But whoaaa... how come if i didn't know this crap is very interesting and I think that I'm engaged with the characters! :D

So, I just finished watching it, and grabbed some pictures. Can't wait to watch it again.... next summer? :((


Gerard had his own plan for everything, even for only curing his cancer? Or another tactic? He's willing to get bitten by Derek whereas he's the one who pushed killing his daughter in law when Derek bit her -_-" 


But mountain ash that was planned by Scott is working!



Another miracle happened to Jackson after being Kanima, dead, Kanima, dead, and.. werewolve? How could it be??? It was something that Peter said could help Jackson.



Stiles shocked and realized his crush Lydia still deeply in love with Jackson.. poor Stiles :(



Would they being together again? In the name of love?


The previous one question above is also given to the picture below! Huhuhu :D


Thought Isaac was murdered by Allison, he's learning another symbol.. a pack of Alphas!



This finale won't make me stop adoring how cute Tyler Posey is! If he were my boyfriend, even though he's a werewolve, I am acquiesce in being bitten by him. So that we could roaaaar together :p


2

Bohong dan Film

Kadang kala, kebohongan diciptakan untuk suatu tujuan yang berhubungan dengan kebaikan. Tapi tetap saja kalau tiba masanya terlalu banyak berbohong dan lingkungan sekitar sudah tidak percaya, mau bagaimana lagi. Itu sudah menjadi resikonya, Kawan.


Sleepover pertama saya di rumah salah satu teman, yaitu pada malam Rabu kemarin. Obrolan ngalor-ngidul sampe nyangkut di satu titik yang ternyata persepsi kita sama, tentang salah satu teman yang patut dicurigai kelakuannya. Sayang sekali yang bisa ikutan cuma 3 orang, padahal awalnya ngarep lebih banyak. Tapi tentang semua yang kita rasa emang ngeganjal ternyata udah dirasain dari setahun yang lalu, waktu masih awal-awal deket sama si-yang-dicurigai. Oke, abis diskusi panjang-lebar, kita udah punya konklusi padat tentang si-yang-dicurigai, tentunya dengan banyak hal yang mendasari dan beralasan.

Saya engga abis pikir, kenapa ada orang yang doyannya pamer tentang apa-apa yang dia punya. Tapi sebenernya sih saya masih bisa toleransi sama orang yang kayak begitu, selama mereka bisa ngebuktiin dan bukan cuma omong doang. Beda halnya sama orang lain yang sempet dibahas di Pajamas Party kemaren malem. Doi pamer melulu dan engga mau nampak ketinggalan info, tapi selalu mencoba memposisikan dirinya selalu di atas teman-temannya yang lain sambil merendahkan objek yang lagi dibutuhin buat ngasih saran. Cukup komplikasi, memang. Satu hal yang paling jelas buat dirasain adalah: KEPRIBADIAN GANDA. Ah, jadi lumayan puyeng dan bingung kalo harus berjuang ngebahas si rupa-rupa wajah ini.

Anyway, terlepas dari kasus di atas, saya coba ngabisin waktu sama Diary of a Wimpy Kid di malam-malam yang sunyi dan berpenghujan #halah barengan Arini Nadia. Sementara paginya, Perfume berhasil di putar di DVD tapi masih ecek-ecek, alias kualitasnya gede. Dua film yang beda banget, tapi justru bisa ngasih masukan buat kita.






Film dengan rating busuk ini (Film 1) katanya kurang disukain sama orang-orang. Tapi jujur, dengan cerita yang flat dan sangat "anak-anak" dialog atau pun monolog yang dibuat jadi berkesan istimewa dan geli buat di catet. :D entah kenapa saya suka, ringan dan touching.

Contohnya :

"Your body looks beautiful just the way it is."

"Why doesn't anybody like me?" | "Because they don't know how awesome you really are." | "It's really awesome to be me."

"I don't know about anyone else but I know what I learned."

"I can't ditch him because he'd be lost without me."


Diary of a Wimpy Kid bisa nunjukkin seberapa pusingnya anak SMP yang sibuk nyari popularitas dan engga mau kalah popularitas dari sahabatnya sendiri. Di situlah krisis kepercayaannya di uji. Sedangkan Perfume, kurang mewakili novelnya, tapi lumayan buat make up artist dan talentsnya. Aktingnya oke, kecuali yang meranin bapak-bapaknya. Overall, walau agak terkesan lebay, tapi bolehlah.

Ah, ternyata dunia ini menyenangkan kalau aliran positif ngalir di tubuh kita. (komentar apa ini)

P.S. : Doain yah besok saya evaluasi training Minggu kemaren, mudah-mudahan engga dicerca dan kena semprot lagi ya :D Saya beneran berharap ahsil taping nanti ada progress yang bagus, jangan sampai ada kemunduran lagi. Lah tadi aja tapingnya lama banget :')
0

[REVIEW] A-Team



ReviewReviewReviewReview
Category:Movies
Genre: Action & Adventure

Director: Joe Carnahan
Writers: Joe Carnahan & Brian Bloom
Cast : Liam Neeson (Col. John 'Hannibal' Smith), Bradley Cooper (Lt. Templeton 'Faceman' Peck), Jessica Biel (Charisa Sosa), Quinton 'Rampage' Jackson (Cpl. Bosco 'B.A.' Baracus), Sharlto Copley (Murdock), Patrick Wilson (Lynch), Gerald McRaney (General Morrison), Henry Czerny (Director McCready),  Yul Vazquez (General Javier Tuco), Brian Bloom (Pike)

Pengenalan anggota team lewat tato di lengan menjadi ciri khas yang sangat dihargai para anggota A-Team. Film diawali dengan aksi penyelamatan salah satu anggotanya di daerah Texas ke Meksiko (CMIIW), diawali oleh Smith, Sang Kapten,  yang semula akan dihabiskan dengan para anjing yang lapar, tetapi mampu membebaskan diri dan bertemu anggota lainnya si rambut mohawk, Baracus alias B.A. yang akan menyelamatkan Peck alias Face yang sebentar lagi akan dibakar. Kemampuan mereka datang tepat waktu akhirnya menyelamatkan face dan bertemulah mereka dengan anggota terakhir yang agak gila, Murdock, si penerbang helikopter.

Setelah mereka bertemu dan mencoba untuk  mereka membebaskan diri dari kejaran (entah siapa itu saya lupa, hehe) dengan manuver dan taktik kerennya, mereka  mengandalkan penerbangan di atas wilayah Amerika. Sehingga pesawat yang mengejar mereka langsung habis dihantam roket peluru yang dilincurkan pesawat tanpa awak. Tujuh tahun kemudian, mereka masih bersama setelah perang Irak dan mereka mendapatkan tugas untuk mendapatkan plat pencetak uang Dollar Amerika yang telah dicuri beserta uang 1 Milyar. Jendral Morrison meminta mereka untuk melancarkan tugas ini tepat waktu dan tepat sasaran secara rahasia, tanpa diketahui agen yang lain. Dengan kata lain, mereka adalah agen khusus dalam misi ini. Suatu hal yang aneh adalah ketika Sosa datang kepada Morrison, dan Morrison pun menjelaskan akan apa yang akan dikerjakan oleh Smith dan timnya.

Aksi berikutnya? Adalah tentang ya.. itu tadi. Penyelamatan dan perebutan kembali plat pencetak uang dan 1 Milyar Dollar Amerika. Setelah melalui usaha yang mantap dan menakjubkan, usaha mereka sia-sia. Morrison terbunuh karena mobilnya meledak ketika akan menghampiri Smith dan kawan-kawan setelah melakukan misi itu. Truk yang A-Team bawa pulang berisi barang yang dimaksud, diledakkan, sehingga uang 1 Milyar Dollar itu berterbangan diudara. Sedangkan setelah itu, Smith dan anggota tim lainnya difitnah, dipenjaralah mereka.

Ehm, takut menyisakan spoiler, sebaiknya tonton sendiri (bagi yang belum nonton). Apakah kematian Morrison ada rahasianya? Dapatkah mereka keluar penjara? Bagaimana nasib plat pencetak uang Dollar yang hilang itu? Apakah mereka bisa membuktikan mereka tak bersalah? Siapakah musuh mereka sebenarnya??

Tato yang ada di lengan B.A. cukup lucu, Pitty and Fool. Dari awal film ini saya udah nanya sama temen saya, “Eh ini film apaan sih? Komedi apa Action?” dengan entengnya teman saya menjawab, “Dua-duanya”. Jadilah saya terbahak-bahak tak henti sambil memperhatikan action mereka yang sungguh keren, dan film banget. Tiap ngerjain misi mereka selalu tepat waktu dan dikerubungi keberuntungan. Looks like impossible in the real life. Tapi saya nikmatin banget film ini, padahal saya nonton di ROW PALING DEPAN BIOSKOP. Sungguh sial saya dan teman saya beserta ke-enam temannya yang lain hari itu engga dapet kursi duduk lebih atasan dikit. Temen-temen dari temen saya sampe bisa tiduran di lantai saking pusingnya liat layar. Mendongak dan mendongak. Huruf-huruf subtitlenya gede banget. Tapi saya enjoy banget dan doyan banget humor plus actionnya. Match! Padahal (lagi) saya belum pernah tau sebelumnya kalau ini tuh salah satu hal yang berasal dari jaman dahulu kala sampai salah satu temen saya pernah ngajakin beberapa minggu lalu (masih di bulan Juni) dan dia bilang, “Mau nonton A-Team, nostalgia”, ehm, ada postscript di situ, temen saya yang bilang barusan berumur hampir 6 tahun lebih tua. Jadi saya bener-bener engga ada bayangan tentang film ini. Wow… pas saya browsing, bener aja. Poster tua-nya A-Team banyak nongol. Sayang sekali, film yang berdurasi  117 menit ini baru bisa saya nikmatin di akhir Juni kemaren tanggal 28, dan film ini sudah tayang dari tanggal 11 Juni. Helloooo, kemana saja saya??

Daripada kebanyakan nyebutin kata "padahal lagi", buat saya engga ada kata telat dalam hal apapun. Jadi meskipun udah banyak yang nonton, harus bisa mentoleransi postingan saya ini ya karena engga semua XXI di Bandung menayangkannya.

Penuh twists dan berhasil bikin saya salah nebak mulu. Hati-hati dengan pradugamu

,
GGG

2

[REVIEW] KNIGHT and DAY


4 STARS of 5

Director: James Mangold
Writer: Patrick O'Neill
Cast: Tom Cruise (Roy Miller), Cameron Diaz (June Havens), Peter Sarsgaard (Fitzgerald), Jordi Molla (Antonio), Viola Davis (Director George), Paul Dano (Simon Feck), Falk Hentschel (Bernhard), Marc Blucas (Rodney)

The first time I read the title of the movie was at Cineplex's page. I was not really interested with it ---Until I read two names, Cruise and Diaz. Damn, I was sticked in a moment, because the first plan was: "Watch Karate Kid!" Yeah, I haven't watch it. Friends told me it's a good movie. But I will not give any comment until I watch it by my self. But unfortunately, I couldn't find Karate Kid in the place where I belong. So, the next thing I knew--so did with my friend, Knight and Day is better than we have to out from XXI without nothing to watch.

Okay, here's the review.

First scene is opened in an airport situation, it reminds me of how My Name is Khan was began. A handsome man --- Roy, looks at a woman --- June, and keeps watching her. He looks like having something with June, but actually they don't know each other. They have collision for two times and the first impressions of Roy is good, June looks like want to have unintentional moment again with Roy. A ticket problem makes She can't through the boarding pass, while Roy passes her to the plane to Boston. But then they meet again at the plane Because the official has something wrong and then She gets permission to be in that plane. Several talks are made by them and that makes June really interested with Roy. A kind of action parts happens, murder and shots by Roy. So everybody in the plane is dead and that is weird for June. Suddenly the plane lands to the ground and it makes June more and more anxious with Roy, Who is he?

June: The pilots are dead!
Roy: Yeah, they've been shot.
June: By who?
Roy: By me. No, actually, I shot the first pilot then he accidentally shot the second pilot. It's just one of those things.

The next thing I curious to see is: how about the connection between Roy and the agents that is wicked, as Roy has tell to June.

Roy is separated with June, but then they meet again after shooting the-moment (again) and June is saved by the agent who says Roy is the one that they are looking for, because Roy is crafty and wicked having the authority of Zephyr. But agents who want to make June safety are dead and there is, Roy, wants her to trust him. June, is more and more confused with her connection among them. Her agenda in Boston is interrupted by them. Whereas She only has one destination, celebrate her sister's wedding party. Above all the fact that she is confused choosing the right side that should be trusted, Roy tells her why he has to be so drilled by the agents and it is because of the Zephyr. The next thing happens is how they want to find Simon Feck and include in the strained trip, fight against CIA with the Director George as the messenger agents who would arrest enemy, namely Antonio.

I'm afraid there is a lot spoiler. The point in this film occurs betrayal of one of CIA agents. Tom Cruise's action gives the current capacity of his age that I think is pretty cool, especially the slowness-thought of June that played by Cameron Diaz, is enough to make me laugh out loud. Scary when I saw fighting action in this movie didn't happen, but it's totally funny and cute all the way. Lot of twists, and I went back to my problem deciding which side is good or evil. it's successfully tricked me many times. A bit boring in the middle of the movie because I was confused why June should get involved in the case that they face and other various questions came to my mind. But when the moment arrived I was able to dull the answers that is gave by this film. Then I understand this movie although until the climax of this movie, still, I was swindled. And it turns out my guess about who's evil was wrong. Haha. But it's quite satisfying, the ending. It makes me laugh again and a little bit touched by the Roy's connection with his family.

The last Tom Cruise's movie that I watched was War of the Worlds in 2005, but now I forget lil bit about it. I haven't see the next movies after that, such as  'Mission: Impossible III, Lions for Lambs, Tropic Thunder, and Valkyrie. Moreover in 2009 He has no movies that's starred. So I totally forget about how his actions could attract my attention.

Cameron Diaz gives me satisfaction this time, indeed! Her last act was on The Box and the movie was boring me all the way. It didn't show me how good her act, and the next thing She did after that was : took part the voice of Princess Fiona's in Shrek Forever After. In spite of that, I do like her voice because it's always match with Fiona character. But in this movie, She brings back her strength and her performance, just like at the Charlie's Angels, cool.

For the conclusion, things that I like from this movie are: the actions, the casts, the twist, and the Places! I felt like I was in vacation when I watched it. You don't have make too much expectation from this movie, just enjoy it and go with the flow and blend with the actions also the story. It's twistful!

P.S. : I do appreciate comment and critic for correcting this.

,
GGG

3

[REVIEW] TOY STORY 3



5 STARS FROM 5!!

Director :
Lee Unkrich

Writers: Michael Arndt and John Lasseter
Cast : Tom Hanks (Woody), Tim Allen (Buzz Lightyear), Joan Cusack (Jessie), Ned Beatty (Lotso), Don Rickles (Mr. Potato Head), Michael Keaton (Ken), Wallace Shawn (Rex), John Ratzenberger (Hamm), Estelle Harris (Mrs. Potato Head), John Morris (Andy), Jodi Benson (Barbie), Emily Hahn (Bonnie), Laurie Metcalf (Andy's Mom), Blake Clark (Slinky Dog), Teddy Newton (Chatter Telephone)

Berawal dari tweet Kak Wina yang nge-mention saya dan bersikeras untuk nguber premiere ini film, akhirnya saya mau juga dan jadilah kami nonton hanya berdua. Untuk pengakuan, saya jujur belum pernah nonton TOY STORY 1 dan 2 (menyedihkan -,-) bahkan yang 3Dnya beberapa bulan yang lalu yang disajikan untuk teaser film ini (mungkin) saya pun engga nonton, kurang tertarik (kemane aje guee?? -,-) although I have the posters of those movies. Karena penasaran dan penasaran. Akhirnya film ini saya tonton!

Di awal film saya masih belum ngerti ceritanya bakal kayak gimana. Walaupun udah liat trailer-trailernya tapi tetep aja belum mikir bakalan kayak gimana. Soalnya Pixar bikin hiburan dulu sebelum Toy Story ini dimulai, Day and Night kalo engga salah. Kirain nyambung sama Toy Story ini. Setelah dimulai, akhirnya saya cukup deg-degan. Saya pikir para mainan si Andy itu emang musuhan. Woody and Buzz emang musuhan sama Mr. and Mrs potato Head, haha saya pikir. Tapi saya dikecoh. Awal cerita berhasil bikin saya ngakak. Scenes tentang perjalanan mereka dari Andy kecil ditayangkan dengan begitu penuh cinta dan kasih sayang. Belum lagi imajinasi Andy yang membuat saya terbahak-bahak.

Dan ternyata semua itu adalah tentang bagaimana para mainan ini diakui keberadaannya dan mendapatkan tempat untuk pemilikannya. Karena pemilik mereka sebelumnya, yaitu Andy, he's going to the college and of course, he doesn't need any toys to accompany him at college. Para mainan seketika frustasi dan cemas akan nasib mereka selanjutnya. Padahal mereka tahu kalau Andy sangat menyayangi mereka. Tapi beberapa tahun terakhir ini mereka sudah jarang dimainkan. Hal ini benar-benar membuat mereka berpikir tentang hidup di loteng, dibuang, atau dibawa ke kampus.

Sayangnya mereka terdampar di Sunnyside tempat penitipan anak. Walaupun mereka sudah memutuskan tidak ikut dengan Woody untuk kembali ke rumah, mereka berpikir hidup mereka akan bahagia. Apalagi hadirnya Lotso si beruang pink gendut yang berarome strawberry yang senang memeluk, Jessie dan kawan-kawan yakin inilah tempat yang tepat untuk mereka supaya bisa bermain setiap hari. Tetapi keanehan dimulai ketika mereka ditempatkan oleh Lotso di ruang ulat bulu (geli ngetiknya), sedangkan Lotso dan koloni ada di ruang kupu-kupu.

Woody yang dalam perjalanan menuju rumah Andy ternyata singgah di rumah Bonnie, mendapatkan info yang sangat berharga tentang keberadaan Lotso. Dia kembali ke Sunnyside dan berjuang untuk melepaskan teman-temannya sementara Sunnyside telah dibuat Lotso sedemikian rupa bersama antek-anteknya agar mainan di dalamnya sulit kabur. Seriously, di adegan itu saya ngakak habis-habisan bercampur deg-degan yang sempurna. I was sticked with this movie and it's hard to close my eyes because I wouldn't want to lose a second scene from this movie!

Setelah itu saya dan Kak Wina nangis hebat (Sebenernya saya doang sih yang nangis hebat). Adegan mereka dibodohi Lotso ditempat pembakaran sampah lalu mereka bersiap terbakar api di sana sungguh mengharukan. Belum lagi adegan akhir (ehm gak boleh spoiler ya?) yang berhasil bikin saya engga ngedip soalnya saya engga bisa nampung air mata saya. Keluar bioskop, ya pusing dan bengep. Mata merah. Kayak abis diputusin pacar yang udah pacaran hampir 2 tahun.
 
Percakapan saya dengan Kak Wina sehabis nonton film ini engga beres-beres. Dipikiran saya masih berkelebat frase, "HOW COOL!" dan kami terus bercakap dan membayangkan bagaimana kalau mainan-mainan kami bisa ngomong dan punya hati. It sounds really touching and sad. Saya jadi inget mainan saya dan merasa bersalah dengan perlakuan sayang udah saya berikan semenjak saya beranjak dewasa.

tweet pertama saya tentang film ini :

#toystory3 couldn't stop the tears when andy played back them. It brought my childhood again.. Where're my toys?? :(


Dan ya, salah satu percakapan yang berhasil bikin saya ngakak :

Buzz Lightyear: Hold on, this is no time to be hysterical!
Hamm the Piggy Bank: This is the perfect time to be hysterical.
Rex the Green Dinosaur: Should we be HYSTERICAL?
Slinky Dog: No!
Mr. Potato Head: Yes!
Buzz Lightyear: Maybe! But not right now!
Hamm the Piggy Bank: C'mon. Let's go see how much we're going for on eBay.

HAPPY WATCHING!

,
GGG
0

[REVIEW] Sex & The City 2

1,5 STARS OF 5


Director:
Michael Patrick King

Cast : Sarah Jessica Parker (Carrie Bradshaw), Kristin Davis (Charlotte York), Cynthia Nixon (Miranda Hobbes), Kim Cattrall (Samantha Jones), Chris Noth (Mr. Big)

MESTI YA KAYAK GITU??
WEY,, YAY...
KAPAN UDAHANNYA YA???

Itu beberapa kata yang saya sadari sering saya ulang waktu nonton film ini. Boring dan Aneh, fashionnya engga catchy. Atau mungkin karena engga seumuran sama mereka kali ya jadi komentar saya tentang fashionnya itu ---ANEH dan buruk? Ah, whatever lah ya, untung saya nonton ini gratis barengan temen-temen dari Kompas beserta mabok popcorn & Soft Drinknya. Kalau engga salah saya sampai bisa ngabisin 3 kotak popcorn asin-manis. Padahal biasanya saya engga terlalu suka acara nonton terganggu dengan makanan yang bisa menghancurkan konsentrasi saat nonton. Halah. Tapi lumayan juga sih ada dialog-dialog yang nyeleneh yang berhasil bikin saya ngakak dikit udah gitu bored by the story of the movie again. Haaa...BY THE WAY, sorry komentarnya duluan. hehe.

Para wanita yang sudah tidak lagi muda itu diceritakan lagi pusing sama urusan kehidupan mereka masing-masing yang berbeda satu sama lainnya. Sebagai sahabat, mereka tetap bersama-sama dan bergosip ria. Carrie yang tengah berhasil menulis buku terbarunya tapi merasa ragu akan kehidupan perkawinannya sedikit mengalami konflik implisit dalam hatinya dengan sang suami, Mr.Big. Sedangkan teman-teman yang lainnya sedang mengalami masa-masa menopause yang harus dicegah dengan banyak obat hormon-hormonan, Samantha yang menurut saya ini terlampau agak polos dan sangat sibuk sekali. Charlotte yang mendapatkan pengasuh baru yang super HOT (kata para cowo pasti deh) dengan boopsnya yang ke atas ke bawah tiap kali dia jalan dan meloncat, yak tanpa beha dan berhasil menarik perhatian suaminya. Miranda yang ngerasa down dengan pekerjaannya dan memutuskan untuk berhenti bekerja demi kehihdupan keluarganya dan anaknya. Akhirnya mereka berempat memutuskan untuk bertamasya bersama hey hey ke Abu Dhabi berkat undangan dari Sheikh sang orang Kaya kenalan dari Pemain utama cowok "HATI DARI GURUN" hahaha...

Intinya, mereka bertualang dengan ditemani beragam kemewahan yang dihadirkan Mulai dari keberangkatan mereka ke Abu Dhabi sampai mereka disuguhkan pelayanan no 1. Mulai dari pesawat, hotel, pelayan, dan sebagainya deh. Konflik mulai datang saat Carrie bertemu Aidan sang mantan dan Samantha yang harus berurusan dengan kepolisian sana. Ah, sebenernya juga saya bingung konfliknya apa, berasa datar. Tapi lucu dan menjijikan sih waktu si Samantha dinner bareng cowo setengah baya yang hot itu.

Saya engga nonton serialnya, apalagi seri pertama film ini. Sempet ragu juga buat nonton film ini, Ya karena judulnya. Tapi temen saya berhasil meyakinkan saya kalau film ini lucu dan engga sesuai judul. OKE akhirnya pengajuan judul film untuk nonton bareng itu yang semula Prince of Persia berubah menjadi Sex and The City 2. Dan Benar sih, engga sesuai judulnya. Dan yang lucu itu justru hal-hal yang kayaknya engga berkaitan dengan tokoh utamanya, semacam scene waktu pernikahan gay (Ah saya jadi inget video nenek-nenek joget-joget and nari single Ladies!), adegan Samantha samaan baju sama Miley Cyrus, adegan menjijikan waktu para pemain football buka kaos dan masuk ke kolam renang, dan adegan nyeleneh waktu mereka berempat masuk ke tempat para wanita bercadar hitam ngumpul buat nunjukkin selera fashionnya. Lainnya juga ada, tapi dikit-dikit. AHA.

Saya bukan pengamat Fashion, tapi boleh lah saya bilang selera fashion di film ini benar-benar engga sesuai dengan keglamouran yang dijanjikan dan digembar-gemborkan. Untung saya bukan fans dari judul ini, jadi engga ada high-expectation buat film ini juga sih. SO, engga worthed investasi 2ribu/25ribu/30ribu buat film ini. Apalagi sesi-sesi tentang kebudayaan dan agama yang ada di dilm ini. Agak lucu waktu Miranda nunjukkin ke temen-temennya tentang budaya dan agama yang ada di wilayah Timur tengah ini, tapi cara Samantha buang muka engga peduli juga bikin peribahasa "dimana langit dijunjung, di situlah bumi dipijak" jadi engga bermakna. So, pilih film lain aja deh :)

Kayaknya saya harus protes sama temen saya. haha.
pict from http://images.eonline.com

0

[REVIEW] Shrek Forever After

4 STARS OF 5



Director:
Mike Mitchell

Writers: Josh Klausner & Darren Lemke

Cast : Mike Myers (Shrek), Eddie Murphy (Donkey), Cameron Diaz (Princess Fiona), Antonio Banderas (Puss in Boots), Walt Dohrn (Rumpelstiltskin/Priest/Krekraw Ogre)


Oger yang satu ini berhasil menarik saya supaya datang ke studio XXI dan menonton di salah satu ratusan kursi merah yang ada di dalam bioskopnya. Padahal saya engga nonton Shrek 2 dan 3. But I do, like it, sejak awal penampilannya menyelamatkan Fiona. Ah, kali ini dia terjerembab di kehidupan yang membosankan dan itu-itu saja.

Rutinitas Keluarga Shrek yang berulang terus-menerus setiap harinya seperti itu membuat dia engga tahan. Dia kangen suasana dulu kala ketika dia ditakuti dan ya, masih ganas. Padahal dia punya segala yang dia mau, kehidupan yang bahagia dengan keluarga kecilnya, dan sahabat-sahabat baiknya. Tapi tragedi di ulang tahun anaknya yang pertama telah menjadikannya menjadi a mad-shrek dan di saat yang tepat, muncul si Rumpelstiltskin yang akan berbuat licik. Padahal Rumpelstiltskin ini udah merencanakan jauh-jauh karena dendamnya akan kehadiran Shrek yang telah membawa kebahagiaan di Far Far Away.

Seandainya saja Shrek engga ada dan engga pernah lahir, mungkin dia hidup bahagia, pikir Rumpelstiltskin.  Dengan semangat 45 dan tipu muslihat serta akting jempolannya, Shrek berhasil ditipu buat nandatanganin kontrak "SEHARI MENJADI OGER" ditukar dengan "SEHARI DI DALAM HIDUPMU YANG TIDAK KAU INGAT" . Shrek engga peduli si Rumpelstiltskin itu ngambil hari apa, yang pasti dia pengen balik lagi jadi Oger yang ditakutin semua orang, dalam satu hari.

Petualangan Shrek dimulai, tanpa Fiona dan teman-teman yang mengenalnya, Namun bencana datang ketika dia menyadari bahwa Fiona diincar sebagai buronan pemimpin oger, dan Rumpelstiltskin telah menjadi Raja di Far Far Away yang sangat buruk kondisinya. Shrek yang akhirnya bisa membuat Donkey percaya bahwa ini karena perjanjian magicnya dengan Rumpelstiltskin, maka Donkey mau membantu Shrek. Yak, dengan menggagalkan perjanjian itu.

Cerita lama, perjanjian hanya bisa dibatalkan dengan ciuman dari cinta sejati. Yak, Fiona harus ditemukan secepat mungkin. Maka Shrek berjuang untuk mendapatkan hati Fiona---yang benar-benar sudah tidak mengenalnya lagi dan susah untuk didekati.

Ceritanya emang gampang ditebak, ala film semua umur ya. Jadi jangan protes. Tapi Bener, I enjoyed every single scene of this movie. FUN AND TOUCHING. Apalagi adegan Si Puss in Boots. ADUH LUCU BANGET!!! Tapi jujur deh, scene penutup dari film ini ga bisa ketebak. Aha kalau diceritain jadi spoiler dong. Yang pasti saya ngerasa jadi anak kecil lagi yang suka banget sama animasi yang tambah keren ini, apalagi ada 3Dnya. makin canggih dan penutup yang engga sedikitpun mengecewakan buat cerita yang satu ini. Meskipun Rumpelstiltskin jadi tokoh jahat, tapi saya suka! AHAAA PALING KEREN DIA! udah pinter, licik, tapi konsisten dan engga putus asa.

Ada adegan dimana saya berhasil mengeluarkan air mata tanpa sengaja, ketika Shrek bilang "It was you that rescued me...." OH DAMN :D. Dan keselnya lagi pas dia bilang "I didn't know what I had...ya sampai aku kehilangan." Bener-bener bisa bikin kita mau bersyukur atas hidup yang kita dapet, bukannya engga nerima kenyataan. Tapi yaaaa, tetep ngakak waktu Shrek bilang "I didn't know we can do that!" yang ternyata Fiona bilang kalimat yang sama waktu Shrek hadir kembali dalam dunia nyata. Banyak dialog dan adegan lucu lainnya yang sayang banget buat dilewatin :)

WHAT A GREAT MESSAGE... kita harus selalu bersyukur atas apa yang kita punya :)

P.S : pict from http://fbsonic.files.wordpress.com
0

[REVIEW] Robin Hood (2010)

MOVIE
ACTION & ADVENTURE
4 STARS from 5


"Rise and Rise Again, Until Lambs Become Lions"

NEVER GIVE UP!!!!

Director : Ridley Scott
Writers : Brian Helgeland (screenplay & story)

Cast : Russell Crowe (Robin Longstride), Cate Blanchett (Marion Loxley), Max von Sydow (Sir Walter Loxley), William Hurt (William Marshal), Mark Strong (Godfrey), Oscar Isaac (Prince John), Danny Huston (King Richard The Lionheart), Eileen Atkins (Eleanor of Aquitaine), Mark Addy (Friar Tuck),  Matthew Macfadyen (Sheriff of Nottingham), Scott Grimes (Will Scarlet), Alan Doyle (Allan A'Dayle), Douglas Hodge (Sir Robert Loxley)

Jangan salahin saya kalau saya sebenernya engga terlalu interested waktu pertama kali denger ROBIN bakal memanah hati saya, eh memanah Indonesia, semenjak tampilan doi di 3:10 to Yuma, ogah nonton doi lagi. Soalnya di tahun 2007 itu saya berhasil dibuatnya tidur selama film diputar sejak 30 menit pertama sampai 15 menit terakhir (seingetnya kira-kira gitu*). Ya, saking bored dibuat Crowe waktu itu. Banyak kecewa gara-gara saya mikir bakal WEH seenggaknya mirip Gladiator... namun entah mengapa ya, beda. Namun sekarang Crowe engga salah pas ngeluncurin panahnya lewat Robin Hood 2010. PAS! TEPAT SASARAN!

SO, here it is :
*awas, kayaknya ada spoiler dikit


Inggris, dimana perang salib ketiga telah usai dan King Richard The Lionheart akan kembali ke London, mengalami situasi panas di dalam kastil. Prince John, sang adik dari King Richard, benar-benar menyebalkan. Mulai dari mematahkan hati Isabelle, istrinya, karena dia tengah selingkuh dengan Eleanor ---dan itu disaksikan ibunya. Oh KEJAM! Padahal Eleanor adalah sepupu dari King Phillip dari Perancis. Yang sebetulnya si King Phillip itu adalah musuh dari Kerajaan Inggris. Sementara diluar sana, King Richard akan menyerbu dan menyerang Kastil milik King Phillip. Sungguh hubungan adik-kakak yang buruk, karena Prince John benar-benar dibutakan warisan dan tahta, dan sebetulnya dia ingin King Richard mati sebelum sampai ke London.

Terkabullah keinginan Prince John, King Richard yang bertempur diluar sana akhirnya mati terpanah. Sementara itu, Robin Longstride dibebaskan dari tahanannya oleh salah satu pegawai perang dan memulai strategi baru untuk petualangannya dan terbebas dari peperangan yang dipimpin King Richard. Namun di tengah perjalanannya, dia dan rombongannya menemukan penyerangan terhadap Sir Robert Loxley dan pasukan yang membawa mahkota King Richard yang telah mati. Belakangan diketahui, Godfrey akan melakukannya demi niatan busuknya itu, melihat kehancuran Kerajaan Inggris karena kematian King Richard yang hebat digantikan oleh Prince John yang sangat bisa dengan mudah diakali dan di liciki oleh Godfrey. Dimulailah keberuntungan Robin ini, karena dia berhasil membawa mahkota King Richard yang tidak berhasil direbut oleh Godfrey dan pedang milik Sir Robert Loxley yang dimintanya untuk di kembalikan kepada ayahnya di Nottingham. Namun sayangnya, panah robin meleset ketika memanah Godfrey. Namun mulai saat itu, Godfrey mengenali wajah robin dan berniat menghapuskan jejak kebusukannya dengan menghapus Robin.

Parahnya si Robin, malah punya ide gila yang bikin dia berani mengaku sebagai Sir Robert Loxley. Padahal Sir Robert sudah mati ketika di serang Godfrey. Robin tetap mengantarkan mahkota King Richard kepada Ratu Inggris, dan mulai saat itulah, Prince John berubah menjadi King John dengan Eleanor di sampingnya. Robin dan rombongannya langsung mengaburkan diri dan membagi harta jarahan masing-masing. Setelah itu, Robin bertekad untuk mengembalikan pedang Sir Robert Loxley, padahal sebelumnya dia tidak betul-betul berniat untuk mengembalikannya. Namun, kata-kata "Rise and Rise Again, Until Lambs Become Lions" yang ada di pegangan pedang itu terasa sangat familiar baginya. Sampai pada saatnya dia sampai di Nottingham dan bertemu Marion serta Sir Walter Loxley, istri dan ayah Sir Robert dulunya, dia menemukan apa yang selama ini dia cari dan mencoba untuk memperjuangkan apa yang telah ditanamkan ayahnya pada dirinya secara tidak langsung lewat piagam kebebasan dan kesamaan hak untuk setiap warga Inggris.

Ya, Robin mencoba membantu warga Nottingham untuk melawan korupsi dan tirani yang dilakukan Sheriff Nottingham yang telah membuat rakyat Nottingham menderita dan kehilangan benih serta gandumnya. Dia mulai berkompromi dengan Friar Tuck si pastur gereja sekaligus pemilik "bisnis lebah", dan setelah itu, kebahagiaan mulai terpancar dalam diri Marion, ketika Robin berhasil menanam benih yang sebenarnya telah dia dapatkan di hutan Sherwood. Selanjutnya? Adalah usaha Robin memperjuangkan keadilan bagi rakyat Inggris dan berperang membantu King John untuk melawan pasukan King Phillip dari Perancis yang ternyata pasukan Perancis dibantu Godfrey yang telah mengkhianatinya.

Liat review di webnya 21 Cineplex sih kesannya lebih ke cerita Robin yang berjuang di Nottingham terus-terusan, eh pas saya nonton saya ngerasa ini film  nunjukkin cerita tentang bagaimana dia kembali ke tanah Inggris dan tanpa dia tau kalau dia dicari-cari buat dibunuh Godfrey dan ditambah usaha Godfrey yang ingin memecah-belah Inggris. Ya, semua itu untuk perang  Inggris melawan Perancis. Jangan  ngebandingin Robin di sini dengan robin sebagai pencuri kayak di Prince of Thieves. Dan ya, saya agak pusing dikit diawal cerita soalnya beda -beda dikit inti ceritanya sama yang ayah saya ceritain dan di cerita Robin lainnya. Hehe namanya juga cerita rakyat yang banyak versi ya. Yang pasti ceritanya kompleks dan keren, bervariasi dan engga monoton di satu titik. Konfliknya ini itu. AH suka, apalagi pas bagian Walter ngelawan Godfrey, padahal Walter buta. OH MY GOD. Apalagi perangnya.. OH SUKAAAAA!!!

Aktor ganteng yang lahir di Wellington ini, tampangnya tetep blend sama orang-orang british. Dan oh, sama kata salah satu temen saya, laki-laki itu kayak anggur, makin tua makin AWW. Oh Crowe, udah tua tapi gantengnya tetep deh!

Paling suka dialog,
Marion : "Darimana kau dapatkan benih itu?"
Robin : "Kalau ku beritahu, itu bukan rahasia."

Jangan sampe  merem dikit aja kalau pas perangnya lagi berlangsung, nah foto di poster itu jadi puncak IYES karena Robin bener-bener keren nunjukkin dirinya sebagai pemanah ulung!
0

[REVIEW] Iron Man 2

MOVIE
ACTION & ADVENTURE
3 1/2 STARS from 5


Director: Jon Favreau

Casts : Robert Downey Jr.(Tony Stark), Don Cheadle (Lt. Col. James 'Rhodey' Rhodes), Scarlett Johansson (Natalie Rushman), Gwyneth Paltrow (Pepper Potts), Sam Rockwell (Justin Hammer), Mickey Rourke (Ivan Vanko)

Oh Come On.. Akhirnya datang juga si manusia setrikaan ini! Yeah! IRON MAN 2. Dan lumayan beruntung juga sih dapet kesempatan nonton premiere di tanggal 30 April kemaren. Padahal ngedadak pulang kuliah yang sangat padat itu. Engga ada rencana buat nonton film ini, bahkan premierenya aja lupa tanggal berapa kalo ga dikasih tau temen. And yes, dari engga ada rencana nonton, dan ngedadak, dan mendapat jatah buat ngebantuin  menghabiskan voucher tiket XXI dari Kompas Muda yang validasinya abis tepat banget tanggal 30 April kemaren! haha!

Tony Stark yang terlena akan baju Iron Mannya itu terus menerus pamer di khalayak umum dan yakin bahwa engga bakalan ada yang bisa bikin seperti yang dia punya dengan kecanggihan teknologi Iron Mannya itu sampai 10-20 tahun ke depan. Tapi tanpa dia ketahui, di seberang benua sana ada Vanko yang baru saja meninggal dengan berkata, "seharusnya itu dirimu" sambil menunjuk layar televisi yang sedang sibuk memamerkan Tony Spark atas kekuatan Iron Mannya. Hal itu membuat anaknya, Ivan Vanko, bersikeras membuat sesuatu yang dahsyat buat menandingi Stark.

Stark yang dilanda pemaksaan badan militer Amerika supaya menyerahkan seperangkat Baju Iron Mannya itu kepada negara dengan label, "menjadi milik masyarakat demi keamanan nasional," tetap tidak membuat Stark menyerahkan Iron Mannya itu, karena dia yakin Dia udah jadi satu bersama Iron Man. Kehadiran Hammer memperparah suasana dengen mempermalukan Hammer di depan umum. Engga heran Hammer bersikeras untuk kembali mempermalukan Stark di depan umum.

Disamping ego Stark yang lagi memuncak dan kondisi masyarakat yang ikut merasakan euforia Iron Man, dia mengalami masalah kesehatan serius dengan mengalami keraunan darah, ya, tanpa dia beritahukan kepada Potts sang sekretaris yang dia angkat jadi CEO perusahaan Stark, padahal Stark lagi butuh kepemimpinan yang kuat. Nah, keliatan nih jiwa si Tony Stark lagi labil. Apalagi dengan datangnya Natalie sebagai sosok asisten Potts yang keren, cantik, seksi dan jago banget actionnya. Tapi hal itu diluar perkiraan saya, Tony engga macem-macem sama Natalie ini, dia tetap setia sama Potts. Oh....

AND YES, sosok yang keren dan brutal kini datang sebagai musuh Iron Man, Ivan Vanko dengan cambuk listrik tapi unsur kekuatannya tetep mirip Iron Man ini kurang greng waktu di tabrak pake mobil aja agak loyo, tapi YES perhatikan dia mencambuk mobil and BLAM terbelah! saya suka aksinya. Tapi IRONMANnya terlalu banyak gaya (-,-)"

Masalah alur, pasti pemirsa sekalian (yang kalo ngelewat ikut baca ini) udah lebih jago dari saya, dan mungkin lebih hapal. So, saya jadi bingung mau reviewnya gimana (jleg..). Yang pasti saya masih inget gimana Iron Man pertama,  2 tahun lalu berhasil menyita perhatian saya dengan segala aksesoris kesetrikaannya yang jauh dari kata setrika. Haha, saya sebelum nonton Iron Man, nyangkain Iron Man ini manusia setrikaan beneran loh. hehe. But when I saw the movie, "OH IT'S ABOUT SUPERCOOL HERO WHO WEARS AN IRON STUFF OF HIS BODY". yeh, besi, manusia besi.

Maka, saya nilai sih saya suka sama yang kedua ini. lebih cool, dan lebih AH IH UH ngeliat gadget-gadget yang ada d film ini. Sempat tersentak gimana Stark menggunakan kembali hardware buat bikin mengganti apa itu hmmm...Palladium di dadanya. Kalo kata saya sih konflik di IRON MAN yang ke dua ini lebih mirip Spiderman 3, adanya konflik batin dalam diri si super hero. Tapi sayangnya emang kurang gimana gitu sih ceritanya. TAPI SAYA SUKA AKSINYA!

Dan ko lucu ya, pas film diputer saya malah mikir IRON MANnya itu si Ivan Vanko dan Baju IRON MAN di yang kedua ini di curi Tony Stark hahahaha! ngaco banget! Jujur loh say alupa yang mana tokoh utamanya and bukan! Abisnya Aksi Tony di awal film itu lebay abis pamer IRONMANnya, tapi pas saya inget-inget, tokoh utamanya itu STARK deh.. si perusahaan pemasok senjata waktu terjadi peperangan dulu di film pertama. Such a funny thing! haha...

Tapi pas liat pemainnya, eh, yang jadi HOLMES? (idih kemana aja gueee). ckckckck.

BUT I DO LIKE IRONMAN 2! SUKAAAA! 124 menit ga kerasa! KEREN DEH EFEK DAN TEKNOLOGINYA!

pengen  .

pengen teknologinya dan pengen kayak gini :



KYAAAAAAAAAAAA!!!!
2

[REVIEW] Solomon Kane

MOVIE
ACTION & ADVENTURE
3 STARS from 5


Director: Michael J. Bassett
Writers: Michael J. Bassett (screenplay) & Robert E. Howard (character)

Casts :
James Purefoy (Solomon Kane), Rachel Hurd-Wood (Meredith Crowthorn), Jason Flemyng (Malachi)

Di saat lagi suntuk berat ngedadak, saya melarikan diri buat ngeliat ini film. Dan lagi-lagi, sesuai kebiasaan saya, tanpa ngeliat review dan posternya, saya nerobos maen nonton aja ngedadak gara-gara ngeliat film ini yang maen tepat setelah saya pulang kuliah. Nampaknya berbau horor, pikiran saya pertama kali denger judulnya.

Hah? Horor?

Dan bukan sih, inti alur film ini adalah, seorang Solomon Kane yang dikutuk buat masuk neraka karena udah terlalu banyak ngebunuh orang. Tapi dia terus menghindar gamau dibawa ke neraka sama monster dari sana. Padahal dia udah ga ngerasa bersalah membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya, dia berasa menjadi devil. Dan ga boleh ada yang lebih takut selain sama dirinya. Dia meloncat dari menara yang tinggi dan ternyata dia selamat sementara setahun tinggal di kuil pastur-pastur yang beneran nakutin. Sampai pada saatnya dia diusir oleh pastur itu karena hawa kegelapan mulai datang. Sempet gamau, tapi akhirnya Kane pergi juga, menjadi peziarah dalam arti berkelana.

Nah, dalam perjalanannya itulah dia ngeliat pemandangan yang engga oke, situasi di Inggris pada masa kegelapan dimana engga ada satu orang pun yang bisa ngelawan kekuatan penyihir! Dia sempet kena aksi penjarah, tapi akhirnya dia diselamatin suatu keluarga yang baik-baik dan mulai kena unsur gelap dari Kane. Terbabat habis itu keluarga oleh rombongan The Rider yang menjadi utusan Malachi si Penyihir yang berkuasa saat itu, yang tersisa hanya seorang Ibu dari keluarga itu dan seorang gadis yang diculik untuk dijadikan budak Malachi, yaitu Meredith.

Selanjutnya adalah usaha Kane menemukan Meredith dengan berbagai tantangan, dan ya, membunuh lagi-membunuh lagi. Kane yakin harus menyelamatkan Meredith karena ayahnya telah mengatakan kalau Kane berhasil menyelamatkan Meredith maka Kane akan diampuni dosanya dan terbebas dari neraka. So? itulah ceritanya. USAHA MENYELAMATKAN MEREDITH dengan menebas habis orang-orang yang berubah mirip zombie karena sihir Malachi.

Settingnya sedikit ngingetin sama situasi gereja tua di tengah hutan di film The Omen. Dan setting lainnya itu gelap dan dingin, perang sana sini, tebas kepala sana sini dan tusuk badan sana sini. YAWWWW. tapi asik sih, diliatin banget soalnya. Harusnya ini film temanya menebas kepala orang. Suasana Inggris di masa kelam oke punya, settingnya keren, saya suka. Tapi dari segi cerita, errrr. kok aga miskin ya menurut saya. Lucu aja gitu ada makhluk dari neraka yang mau narik manusia terkutuk buat dibawa ke neraka hanya lewat cermin besar. Ah ya gitu deh, meskipun unsur cerita dan kenangan masa lalu Kane cukup jadi twister di bagian akhir film, tapi yang saya suka itu setting dan adegan-adegan tebas-tebasannya. meskipun agak berurai air mata sih pas adegan si Kane tau kalau ayahnya masih hidup dalam naungan Kastil Aoxmouth (ehm curgia salah ngetik, CMIIW) yang dikuasai Malachi.
0

[REVIEW] Alangkah Lucunya (Negeri Ini)

MOVIE
COMEDY
3 1/2 STARS from 5



Satu lagi datang, film yang saya liat di bioskop tanpa saya liat review orang-orang terlebih dahulu. Tanpa saya liat siapa aja pemainnya dan belum liat posternya. Gara-gara status temen saya di facebook yang bilang film ini bagus tanpa nyeritain dikit alurnya, saya jadi pengen nonton. Dan saya engga nyesel udah nonton film ini. THIS IS TOTALLY GOOD MOVIE, dalam arti, pesan-pesannya nyampe!

Pemain :
REZA RAHADIAN, DEDDY MIZWAR, SLAMET RAHARDJO, JAJA MIHARDJA, TIO PAKUSADEWO, ASRUL DAHLAN, RATU TIKA BRAVANI, RINA HASYIM, SAKURTA GINTING, SONIA.

Skenario : Musfar Yasin
Sutradara : Deddy Mizwar

Muluk yang udah S1 Manajemen tapi ga kerja-kerja, akhirnya berurusan sama yang namanya para pencopet jalanan. Di tengah obrolan para orangtua tentang arti pendidikan dan kesibukannya Muluk nyari kerja, tiba-tiba terbersit pikiran nyari duit dari nge-manage anak-anak jalanan itu karena para pencopet itu gamau jadi pengemis. 10% dari hasil para pencopet bakal jadi bagian Muluk, sementara ternyata pencopet-pencopet itu lihai sekali boooook! Dia ngajak temennya, si Samsul sang Sarjana Pendidikan dan Si Pipit yang ga punya kerjaan di rumahnya buat ikut ngajar dan memanage para pencopet itu. Samsul menanamkan moral Pancasila dan Pipit menanamkan Moral agama. Proses yang engga gampang itu sering kali mendapat masalah. Ya iyalah, ngajar dan memanage pencopet, dilakukan oleh seorang lulusan S1 Manajemen yang bilang sama orangtuanya ngurusin bidang SUMBER DAYA MANUSIA! ckck. naas. saking susahnya nyari kerja!

Tiba saatnya Pak Makbul ayah Muluk, Haji Rahmat ayah Pipit, dan Haji Sarbini calon mertua Muluk ingin melihat tempat kerja anak-anak mereka. Dan mulailah konflik yang cukup serius, mereka makan dari uang haram dan itu mengerikan.

Parahnya, saya suka sama film ini, kena unsur moralnya, cubitan dan sentilan sana-sini yang "Indonesia banget". Unsur pendidikan, pengangguran, pekerjaan, kemiskinan, korupsi, ah menjadi satu. Akting para anak jalanan itu pun oke punya, natural banget. Bener kok kalo ada orang bilang film ini sekali lagi mengantarkan kita ke kenyataan sekitar kita yang pahit.

PENDIDIKAN itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting.

Nyentil banget kan? apalagi buat saya seorang mahasiswa Jurusan Pendidikan di salah satu Universitas Pendidikan yang nantinya bakal jadi Sarjana Pendidikan. Mudah-mudahan nasib saya ga kan kayak si Samsul yang pengangguran dan ngerasa pendidikannya ga berguna. amit-amit *ketok meja
0

[REVIEW] Menebus Impian

MOVIE
DRAMA
2 1/2 STARS from 5



Starring : Fedi Nuril, Acha Septriasa, Ayu Diah Pasha
Director : Hanung Bramantyo

Jangan salahin saya ga liat poster film ini sebelum nonton. Jangan salahin saya nonton film ini pun gara-gara updates twitternya @FediNuril . Dan ya, jangan salahin saya penasaran sama film ini gara-gara Ya itu, FEDI NURILNYA ITU! pas liat sutradara, eh? Mas Hanung? Yo wis lah....

Padahal pas tau ada Acha ikut maen jadi lawan utama Si Fedi Nuril ini kurang rela sih. Ya, liat aja akting Acha di beberapa filmnya sebelum film ini. Tapi ya positif thinking aja deh, dan saya gatau jalan cerita apaan yang disajikan di film ini. serba ngedadak deh waktu itu. Akhirnya 21 April 2010 bersama kedua sahabat saya, saya nonton film ini.

Film dibuka dengan tampilan jadul masa lalunya Sekar (Ayu Diah) yang pengen banget punya istana, sampe-sampe bikin ibunya dimarahin majikannya sang bandar tembikar karena Sekar terus-terusan main tanah liat yang ada di situ. Tiba-tiba setting beralih ke jaman modern dimana Sekar sudah memiliki Nur (Acha) si anak manisnya yang menyimpan rahasia belum kuliah gara-gara uang kuliahnya naik. Sementara Sekar, ibunya, bersikeras menyuruh Nur untuk kuliah.

Tinggal dilingkungan padat penduduk di Jakarta, Sekar dan Nur berbisnis Laundry. Sampai tiba saatnya Sekar sakit gara-gara keseringan nyuci tanpa mesin cuci mereka karena rusak, Nur mulai mencari cara membantu ibunya tanpa ibunya atau kalau dia tidak kuliah demi mencari uang. Bertemulah dia dengan Dian (Fedi Nuril) tapi keadaan tidak membantu, karena Dian terus-terusan bawa embel-embel MLMnya itu. Dapet uang banyak, kaya, hanya dengan investasi 2 juta. Nur tidak tergoyahkan, dia malah mencoba bekerja di pub malam. Tetapi pada akhirnya, pertemuan-pertemuannya dengan Dian membuat dia yakin untuk ikut terjun dalam dunia bisnis Dian. Tentunya dnegan usaha yang keras dan perjuangan yang tidak sedikit. Sampai pada saatnya ibunya benar-benar jatuh sakit dan harus dioperasi, rentenir jadi tujuan terakhirnya dan da mulai pasrah dengan usahanya itu.

Ngeliat film ini berasa kenal banget, ya, isi ceritanya ramah banget di telinga hehe. Dan MENEBUS IMPIAN ternyata gimana caranya si Nur bisa mewujudkan semua impiannya mulai dari mesin cuci, lulus kuliah dan impian terbesar ibunya. Kalo banyak orang males negliat film ini gara-gara ada unsur MLMnya, yaaa ambil sisi positifnya saja lah, yang penting gimana usaha yang kuat buat ngewujudin keinginan. AND YES, meskipun ceritanya mudah ditebak, tapi tetep aja agak mewek-mewek gitu sih kalo udah urusan sama yang namanya kasih sayang sama orangtua khususnya ibu...

Ah ya jadi ingat pengalaman saya yang pernah terjun dalam dunia bisnis itu hihi tapi ga diterusin ya dengan alasan tertentu wehehehe. Sayang sekali saya tak bisa menjadi seperti Nur yang kuat banget nempuh godaan. Abis godaannya banyak banget sih.

Untuk ukuran akting, Acha di sini lumayan ga nyebelin, aktingnya bisa  blended sama Fedi. Ah senangnyaaaa si AA ganteng ini tidak terjatuhkan aktingnya oleh Mba Acha.

Overall, lumayan lah buat ngisi waktu. Kalo Hanungnya sendiri bilang ga dagang MLM, tapi ya, unsurnya jelas banget loh mas di sini.. wehehe.
0

[REVIEW] The Ron Clark Story

MOVIE
EDUCATION
4 1/2 from 5


Sudah bukan saatnya lagi saya menolak kenyataan bahwa saya bersedia atau tidak nantinya menjadi seorang pengajar. Dan ya, menjadi pengajar itu benar-benar tidak mudah. Membutuhkan pengalaman dan mental yang kuat, serta kesabaran dan kreatifitas yang tidak terbatas. Kreatifitas? Itu adalah salah satu kunci utama untuk menjadi seorang guru yang sukses. Seorang guru yang sukses bukanlah guru yang mengajar anak-anak pintar, tapi guru yang sukses adalah guru yang berhasil mendidik anak-anak yang ibaratnya HVS berantakan, perlu dirapiohkan dan diisi ilmu-ilmu yang bermanfaat supaya menjadi orang yang sukses & saya percaya akan statement itu.

The Ron Clark Story diambil dari pengalaman nyata Ron Clark, seorang pendidik  dari kota kecil North Carolina yang pindah Ke New York dan mencoba untuk memberikan metode pembelajaran yang berbeda kepada anak didik yang ada di sekolah dasar public yang dia tempati. Dia adalah guru ke 61 di kelas yang dia pilih, ya, dia menolak untuk mengajar siswa-siswa baik, dia memilih sendiri kelasnya untuk mengajar siswa-siswa yang sangat tidak patuh terhadap peraturan. Kepala sekolahnya pun sempat meragukan, namun dia memberi kesempatan kepada Ron Clark.

Director: Randa Haines
Writers (WGA): Annie DeYoung (written by) & Max Enscoe (written by)
Casts : Matthew Perry (Ron Clark)

Pertama kali dia datang ke kelas itu sungguh semrawutan keadaannya, dan dia mencoba membuat peraturan di kelas itu yang memaksa anak-anaknya menurutinya. Sampai akhirnya sedikit demi sedikit keajaiban pun terjadi, Clark mendapatkan simpati dari para muridnya satu persatu. Dengan segala aktivitas pembelajaran yang kreatif, Clark disenangi anak-anak sambil dia pun belajar bersama anak didiknya.

Namun saat dia mengajarkan tentang Gaya gravitasi, sesuatu terjadi, semula anak didiknya menganggap Clark pura-pura pingsan ke tanah untuk memberi contoh gaya gravitasi, tapi Clark tidak terbangun juga. Anak didiknya merasa sedih ternyata Clark terkena Pneumonia dan tidak dapat mengajar untuk beberapa waktu. Namun Clark tetap memberikan pelajaran lewat webcam yang diputar di kelas. Tapi ternyata saat Clark kembali ke sekolah, progresifitas dari para siswa-siswinya menurun. Padahal anak didiknya itu memberikan sambutan atas kedatangan Clark kembali mengajar. Dan mulai lah perasaan gagal dari dalam diri Clark muncul, dan ia mulai memperbaikinya sampai akhirnya hasil yang sangat baik dari hasil proses pembelajarannya itu dia terima. Dia tidak menyangka kelas yang dia didik menjadi kelas terbaik dan memiliki murid-murid yang memiliki nilai yang bagus di akhir ujian

Metode pembelajaran Clark sangat menarik, dan The Ron Clark Story ini benar-benar menginspirasi saya untuk dapat menjadi pendidik yang baik dan kreatif. Kelas yang amburadul dan jauh sekali dari kata patuh, rajin, dan menghargai kesopanan, akhirnya dibawah bimbingan Clark bisa menjadi kelas yang sukses. Sekolah yang dia tempati sekarang sebelumnya tidak pernah membantu anak didiknya meneruskan sekolah ke Middle School atau High School. Dikarenakan lingkungan, murid-murid yang telah lulus biasanya hanya menjadi pengedar narkoba dan PSK. Mereka tidak pernah diberikan kesempatan untuk memiliki cita-cita. Tetapi Clark, dengan usahanya dan sebagai guru yang memiliki kewajiban atas perkembangan pendidikan peserta didiknya, telah menumbuh kembangkan cita-cita mereka. Hal itu ditunjukkan saat Clark men-setting ruang kelas dengan beragam propertinya seperti ada yang berulang tahun, lengkap dengan kue tart dan lilin yang menyala. Clark membagikan lilin-lilin itu satu persatu kepada muridnya sebagai bentuk "make a wish" untuk masa depan mereka.

The Ron Clark Story ini dirilis tanggal 13 Agustus 2006 di Tv Amerika Serikat. Memenangkan 3 Award serta menjadi nominasi untuk Golden Globe Award dan 12 nominasi lainnya. Ron Clark pun menerbitkan buku The Essential 55 and spent 13 weeks in NY Times. WOW. Keren sekali. Udah gitu tampil di Oprah, menjadi guru terbaik dan bestseller serta bukunya dipublish dan  disebar di 25 negara di dunia.

A Worth thing to see.


0

[REVIEW] The Hurt Locker

MOVIE
ACTION & ADVENTURE
3 1/2 STARS from 5


Saya engga tertarik nonton film ini sampai akhirnya ini film ga ada lagi di theatre. Dan sampai akhirnya film berdurasi  131 menit ini memenangkan 6 Oscars and 72 wins & 46 nominations. Kok bisa? Apalagi dari review dan update dari dunia maya begitu menggairahkan, menyukai dan mendukung ini film menang di Oscar. Dan ya, ngalahin Avatar. So, itulah mungkin alasan yang dijadiin bioskop-bioskop itu menanyangkan kembali film ini. Dan ini film tahun 2008. wew.

Director : Kathryn Bigelow
Casts : Jeremy Renner (Staff Sergeant William James), Anthony Mackie (Sergeant JT Sanborn), Brian Geraghty (Specialist Owen Eldridge), Guy Pearce (Sergeant Matt Thompson), Ralph Fiennes (Contractor Team Leader), David Morse (Colonel Reed), Evangeline Lilly (Connie James), Christian Camargo (Colonel John Cambridge)

Ini adalah kisah dimana tentara Amerika yang dikirim ke Irak harus menjinakkan bom. Dan hadirlah di sana seorang penjinak bom professional yang sering banget gegabah dalam ngejinakin bom, ya, walopun gitu dia tetep berhasil ngejinakkin bom. Dia adalah James yang belum lama jadi tentara yang dikirim ke Irak. James bersama tentara-tentara lainnya setiap hari menjinakkan bom seakan-akan udah jadi makanan sehari-hari mereka. Petualangan di Irak kayak ngitung kembang api tahun baru, countdown everyday.

James adalah orang yang aneh, dia terus-terusan bertahan di medan bom itu sambil ngelawan “pemberontak” dari tanah itu. Sementara yang lainnya ingin cepat pulang, justru dia merasa hidupnya nyata di medan perang. Intinya, film ini ngejinakin bom. Dan saya stuck buat nyeritain alurnya.

Jujur, saya nonton film ini ya gara-gara itu tadi, heboh sana-sini. Belum tentu saya suka ini film kalo ga kepengaruh orang-orang. Di lain sisi, saya suka cara ini film menyajikan peperangan di Irak yang notabenenya banyak yang ga mau ngangkat jadi film. Dan ini bukan cerita yang mana yang menang, yang mana yang kalah. Apalagi unsur kemanusiaannya pun masih tetap ada, kalopun mereka sebagai tentara yang ngebantu negaranya buat nguasain Irak, tapi mereka masih menjaga orang-orang Irak itu supaya ga kena bom. Saya jadi bingung kenapa mereka ada di sana. Gatau otak saya yang ga nyampe, atau gatau gara-gara settingnya terlalu kering jadi bawaannya haus dan jujur lagi, saya agak ngantuk nonton itu.

Tapi, diliat dari film-film perang, saya suka ini. Saya masih bisa melek dan nangis.

P.S. : udah lama di ketik tapi baru sempet di publish. Haha.

0

[REVIEW] How to Train Your Dragon

MOVIE
ANIMATIONS
5 STARS from 5


Oke, ini dia film yang saya belum baca reviewnya sekalipun tapi saya tertarik nontonnya. Padahal sebelumnya saya belum denger gembar-gembor dari film ini. Dan yang pasti, animasi. Sebenernya saya dulu ga terlalu suka sama animasi. Tapi kesini-kesini, saya makin suka sama animasi. Berasa muda terus, hehe.  ini adalah tentang naga, dan saya selalu suka cerita tentang naga. Dan ini, mengejutkan.
 
Directors : Dean DeBlois & Chris Sanders
Writers: Cressida Cowell (story) & Dean DeBlois (screenplay)
Casts (voice) : Jay Baruchel (Hiccup), Gerard Butler (Stoick), Craig Ferguson (Gobber), America Ferrera (Astrid), Jonah Hill (Snotlout), Christopher Mintz-Plasse (Fishlegs),  T.J. Miller (Tuffnut), Kristen Wiig (Ruffnut)

Di pulau Berk tinggallah bangsa Viking yang sejahtera, dan tinggallah seorang pemuda bernama Hiccup, dan dia diragukan ke-viking-annya. Ya, karena mereka ga bener-bener sejahtera, karena semua yang terjadi di sekitarnya hanyalah tentang melawan dan menangkap naga. Sedangkan dia? Hanya pemuda biasa yang belum pernah diperbolehkan buat nangkap naga satu pun. Padahal ayahnya adalah kepala pemberantas naga di suku Viking itu. Sedangkan naga adalah obsesi terbesar bangsa Viking, karena menurut mereka, naga adalah binatang yang harus diberantas. Tapi Hiccup, hanya pemuda yang diremehkan dengan tampang cute abis dan postur tubuh yang biasa aja.

Suatu waktu akhirnya Hiccup ga tahan buat nunjukkin dia mampu buat nangkap naga, dan dia nekat, nangkap naga yang paling ditakutin se-bangsa Viking, Night Fury. Di tengah kesibukan ayahnya nangkap naga yang lagi ngeganggu, dia coba ngejerat Night Fury dengan peralatannya, dan dia yakin, perangkatnya berhasil menjerat Night Fury, but none who wants to listen about his statement. Namun keajaiban terjadi, ketika Hiccup ngecek tempat yang dia yakini tempat terjatuhnya Night Fury, dan yah. Dia berhasil menemukannya!! Selanjutnya selanjutnya selanjutnya adalah petualangannya yang dimulai bersama Night Fury dan dia yakin, cara bangsanya dalam menangani naga itu salah. Judge something before you know what reason that is left behind.

Dan saya bener-bener suka cara film ini menyampaikan pesannya. Mendadak orang-orang yang baru nonton film ini jadi pengen miara naga juga. Haha.  Dan ya, ini saya suka banget!!!! Penasaran sama 3Dnya, soalnya saya agak meringis bête juga, pas saya lagi nonton asik-asiknya, temen saya ngesms,

Pi, kamu nonton yang 3Dnya ga?
Engga. Kan besok rencananya. Biar ngerti ah jadi yang ini dulu.
Loh kenapa? Yang 3D da subtitlenya kok! Emang tadi ga nanya pas di ticket box?
HAH??? SUMPAH LO? Engga! Gue ga nanya!!!
Hahahah

Pas saya keluar theatre saya Tanya ke mba-mba di ticket box, ya ada subtitlenya. (telat banget deh)

Sial. Ya. Tapi gapapa sih, emang saya niat nonton 3Dnya keesokan harinya tapi ada untungnya juga udah nonton yang biasanya, karena tergantikan dengan 3 idiots … ihiwwwwwww.

enjoy thissssss....because
I'll be back, probably
I'll be here, maybe

and I love this film so muchhhhh!!! 
0

[REVIEW] 3 IDIOTS

MOVIE
EDUCATION
5 STARS from 5


Bayangkan. Dari tanggal rilisnya 24 Desember 2009, saya baru bisa nikmatin ini tanggal 30 Maret 2010 kemaren. Ya, film yang sangat saya tunggu-tunggu dari pertama saya baca review kapan gitu punya  Kak Ardi, kalo dia ngasih 3,5 bintang kalo ga salah, saya ngasih 5. Dan ternyata, saya harus rela nunggu lama karena ni film katanya sih Cuma 1 dan Bandung harus setia nunggu beres yang di Jakarta. Godaan liat DVD versionnya sering ada, tapi apa mau dikata kalo subtitlenya ancur. Mending kalo bahasa Inggris, bisa dimatiin subnya. Lah ini, HINDIA. Mana bisa!!! Intinya, harus ke blitzmegaplex yang harga film india lebih mahal daripada film biasa. Ga ngerti kenapa.

Director : Rajkumar Hirani
Writers: Chetan Bhagat (book)and Vidhu Vinod Chopra (screenplay)
Casts : Aamir Khan (Rancho), Kareena Kapoor (Pia), Boman Irani (Viru Sahastrabudhhe),     Sharman Joshi (Hari), Madhavan (Farhan Qureshi), Omi Vaidya    (Chatur Ramalingam aka 'Silencer')

Berawal dari rencana konyol Farhan yang ngegagalin penerbangannya dan Radu yang terbangun ngedadak lalu pergi tanpa celana  gara-gara dapat telpon dari Chatur, dimulailah pencarian mereka terhadap kawan lama mereka, Ranchoddas Shamaldas Chanchad alias Rancho. Dan dari situ pulalah, kenangan mereka flashback dari awal mereka masuk kampus dan mengenal kepala kampus mereka, alias Viru yang sering disebut Virus.

Kehadiran Rancho yang sangat mengundang perhatian dan di luar kelakuan mahasiswa baru pada umumnya otomatis bikin 2 temen sekamar mereka, yaitu Farhan dan Raju selalu kena getahnya. Rancho yang pemberontak mudah saja ngelakuin ini itu, tapi kawan-kawannya terhadang pertanggungjawaban mereka ke orang tua mereka masing-masing. Farhan yang sangat dituntut untuk menjadi insinyur dan Raju yang menjadi tulang punggung dari keluarga miskin, selalu menjadi 2 terbawah pada peringkat ujian mereka. Ya, berbeda dengan Rancho yang berada di luar perkiraan mereka. Namun semua itu menjadi makin semrawut ketika Rancho bertemu dengan Pia.

Perjuangan mereka kuliah selalu dapat halangan, entah ini , itu, dan pengalaman itu justru menguatkan mereka. Persahabatan yang mereka junjung dan semangat untuk ngejar apa yang kita pengen itu jadi nilai moral yang paling gede. Filmnya tanpa disadari ngegambarin situasi di sini juga, Indonesia. Dan ya, beruntunglah saya punya orang tua yang membolehkan saya mengejar apapun yang menjadi passion saya. Karena apa yang dikatan Rancho itu bener, Alizz Well, alias All is well. Make your Passion, your Profession.

Alur ga bakalan diceritain lebih lanjut, karena saya yakin terlalu banyak spoiler hehehe. Sedetik kemudian saya ketawa ngakak, sedetik kemudian saya bisa nangis kelabakan nyari tissue.  Saya juga bisa ngantuk dan senyum-senyum waktu liat mereka nyanyi dan nari. Ya, namanya film india ga bakalan lepas from those things, right?

Tapi saya beneran puas. Keluarga, cinta, persahabatan, kuliah, beneran digambarin di sini. Dimana mahasiswa bisa bunuh diri demi nilai yang perfect dan berlomba untuk menjadi No 1, karena ada anggapan no 2 ga bakalan di inget. Ya… film ini ngasih tau tentang metode belajar yang salah dan system yang errr aneh. Pokoknya semuanya ada di sini. Dan saya seneng banget bisa nonton ini, walaupun 160 menit terhabiskan, tapi keren lah. Saya lebih suka film ini dari review-review yang ada.

Dan karena satu hal lain, nama Pia diulang-ulang di film ini. Dan rasanya menyenangkan membaca nama sendiri terpampang di layar segede gaban…. Hehehe.

0

[REVIEW] Kung Fu Dunk

MOVIE
COMEDY
4 STARS from 5


Kemana aja saya baru nonton film ini???

Director : Yen-Ping Chu
Cast : Jay Chou (Shi-Jie), Bo-Lin Chen, Charlene Choi, Eric Tsang, Jacky Wu, Lichun Lee, Kenneth Tsang

Suasana bermain basket di tempat kumuh telah menjadikan awal kehidupan Shi-Jie---sang bayi kecil, yang ditemukan terlantar oleh pemulung yang lagi ketiduran di semak-semak. Si pemulung menyerahkan bayi itu ke sekolah Kung-Fu dengan buku yang berisi ilmu Kung-Fu yang sangat membuat Kepala sekolah itu tertarik, dan akhirnya si bayi diurus di sekolah kung-fu itu.

Beberapa tahun kemudian si bayi udah gede dan beranjak dewasa, dan mengalami kejadian yang bikin dia dikeluarin dari sekolah Kung-Fu yang sudah membesarkannya. Dia putus asa, sampai akhirnya bertemu lagi dengan Chen-Li---si pria tua yang ternyata punya niat busuk buat manfaatin ilmu dan kemampuan kung-fu yang dimiliki Shi-Jie. Dengan akal bulus yang mengeksploitasi Shi-Jie menghasilkan duit, Chen-Li tetap dengan argumennya untuk membantu Shi-Jie bertemu dengan keluarganya. Lewat basketlah dia berusaha. Dasar Shi-Jie, udah kampungan. polos banget pula. Ketika dia mulai dipromosikan dan akhirnya masuk club basket ternama di First University, suasana pun beda dan ini adalah film yang nunjukin "practice makes perfect". Shi-Jie terus berlatih agar keinginan-keinginan nya bisa terkabul----disamping dieksploitasi Chen-Li supaya harga Shi-Jie sebagai pemain basket ternama bisa tinggi.

Cerita dan alur yang simpel, gampang dipahamin dan hiburan abis!!! Entah kenapa saya baru tau ada film ini---yang ternyata udah bertahun yang lalu released, ada posternya di 21 & XXI tapi ga pernah tayang (ga heran). Padahal sayang banget film ini dilewatin! Haha.. walaupun aksinya dan perannya lebay-lebay gitu, tapi ga alay. Ngakak dan Kung-Funya pun asik banget buat ditonton. Ya, ga munafik lah waktu mau nonton ini tertarik dan penasaran gara-gara liat aktor utamanya, Jay Chou. Jay Chou yang selama ini dan pertama kali saya kenal cuma sebagai penyanyi yang jago banget ngedance, ternyata adalah seorang aktor yang lucu banget  Dan selain film ini pun dia main di film lain, Secret, yang katanya jago banget show off permainan pianonya (jadi penasaran).

Buat yang belum liat, ayo cari DVDnya. ato donlot mungkin. Pokoknya ngakak, menghibur, gampang dicerna, dan KEREN!!!!

alert : Saya nangis waktu dia berhasil ketemu orang tuanya tapi dia engga ngambil kesempatan yang orangtuanya kasih... eh eh.. spoiler 
 
0

[REVIEW] Dear John

MOVIE
ROMANCE
2 1/2 STARS from 5


Director: Lasse Hallström
Writers : Jamie Linden (screenplay) & Nicholas Sparks (novel)
Cast : Channing Tatum (John Tyree), Amanda Seyfried (Savannah Curtis), Richard Jenkins (Mr. Tyree), Henry Thomas (Tim Wheddon)

John adalah seorang prajurit yang lagi punya masa cuti 2 minggu yang dia gunakan untuk bertemu ayahnya. Di sela-sela masa cutinya itu dia bertemu seorang gadis cantik, Savannah, ketika sednag berada di pantai. Cinta pada pandangan pertama sepertinya menghampiri mereka. Ya, dan setelah basa-basi dan berkenalan, John diajak berkunjung ke rumah Savannah dan ya, sepertinya cinta itu memang ada.

2 minggu enggak kerasa kayaknya buat mereka, mereka mulai yakin bikin komitmen, walaupun Savannah tau, John adalah seorang prajurit yang tidak pasti kepulangannya. Karena mereka yakin akan cinta, dan ya, hubungan itu dilanjutkan, sementara Savannah semakin dekat dengan ayah John yang senang sekali mengoleksi koin. Koin yang memiliki sejarah panjang, karena sejarah itu pula lah John yang asalnya menyukai koin dan membuat ayahnya menyukai koin itu pun semakin dewasa dan malah membenci koin.

John harus kembali ke pekerjaannya, adegan yang bikin terharu pun banjir. sebenernya bukan terharu gara-gara John and Savannahnya, tapi gara-gara John and his father yang punya hubungan aneh, yang sebenernya ayahnya sayang banget sama John. Meskipun pergi, Dan dia tetap berhubungan dengan Savannah. bukan cuma cinta-cintaan aja. Tapi di surat itu, di tulis semua kejadian yang mereka alami. Mungkin dari sini judul Dear John muncul, karena setiap surat yang dikirim Savannah pasti ada Dear John-nya.

Tapi jujur, saya masih aneh kenapa film ini bisa ngegusur avatar abis 7 minggu di box office ya? padahal ceritanya flat aja, datar dan cenderung bisa banget bikin tidur. Cuma gatau kenapa saya tetep yakin stay aja nonton sampe akhir dan berlinang air mata, ya, beneran deh, gatau kenapa, saya ga suka film yang datar gini, tapi heran bisa mainiin emosi saya. Ya, sekali lagi, bukan emosi antara pasangan yang cinta cintaan itu, tapi antara ayah dan anak. mengharukan!!!

telat sih publish reviewnya, tapi ya gapapa lah. haha. toh Di Bandung aja ga ditayangin di semua studio.
Back to Top