0

[REVIEW] Kung Fu Dunk

MOVIE
COMEDY
4 STARS from 5


Kemana aja saya baru nonton film ini???

Director : Yen-Ping Chu
Cast : Jay Chou (Shi-Jie), Bo-Lin Chen, Charlene Choi, Eric Tsang, Jacky Wu, Lichun Lee, Kenneth Tsang

Suasana bermain basket di tempat kumuh telah menjadikan awal kehidupan Shi-Jie---sang bayi kecil, yang ditemukan terlantar oleh pemulung yang lagi ketiduran di semak-semak. Si pemulung menyerahkan bayi itu ke sekolah Kung-Fu dengan buku yang berisi ilmu Kung-Fu yang sangat membuat Kepala sekolah itu tertarik, dan akhirnya si bayi diurus di sekolah kung-fu itu.

Beberapa tahun kemudian si bayi udah gede dan beranjak dewasa, dan mengalami kejadian yang bikin dia dikeluarin dari sekolah Kung-Fu yang sudah membesarkannya. Dia putus asa, sampai akhirnya bertemu lagi dengan Chen-Li---si pria tua yang ternyata punya niat busuk buat manfaatin ilmu dan kemampuan kung-fu yang dimiliki Shi-Jie. Dengan akal bulus yang mengeksploitasi Shi-Jie menghasilkan duit, Chen-Li tetap dengan argumennya untuk membantu Shi-Jie bertemu dengan keluarganya. Lewat basketlah dia berusaha. Dasar Shi-Jie, udah kampungan. polos banget pula. Ketika dia mulai dipromosikan dan akhirnya masuk club basket ternama di First University, suasana pun beda dan ini adalah film yang nunjukin "practice makes perfect". Shi-Jie terus berlatih agar keinginan-keinginan nya bisa terkabul----disamping dieksploitasi Chen-Li supaya harga Shi-Jie sebagai pemain basket ternama bisa tinggi.

Cerita dan alur yang simpel, gampang dipahamin dan hiburan abis!!! Entah kenapa saya baru tau ada film ini---yang ternyata udah bertahun yang lalu released, ada posternya di 21 & XXI tapi ga pernah tayang (ga heran). Padahal sayang banget film ini dilewatin! Haha.. walaupun aksinya dan perannya lebay-lebay gitu, tapi ga alay. Ngakak dan Kung-Funya pun asik banget buat ditonton. Ya, ga munafik lah waktu mau nonton ini tertarik dan penasaran gara-gara liat aktor utamanya, Jay Chou. Jay Chou yang selama ini dan pertama kali saya kenal cuma sebagai penyanyi yang jago banget ngedance, ternyata adalah seorang aktor yang lucu banget  Dan selain film ini pun dia main di film lain, Secret, yang katanya jago banget show off permainan pianonya (jadi penasaran).

Buat yang belum liat, ayo cari DVDnya. ato donlot mungkin. Pokoknya ngakak, menghibur, gampang dicerna, dan KEREN!!!!

alert : Saya nangis waktu dia berhasil ketemu orang tuanya tapi dia engga ngambil kesempatan yang orangtuanya kasih... eh eh.. spoiler 
 
0

[REVIEW] Dear John

MOVIE
ROMANCE
2 1/2 STARS from 5


Director: Lasse Hallström
Writers : Jamie Linden (screenplay) & Nicholas Sparks (novel)
Cast : Channing Tatum (John Tyree), Amanda Seyfried (Savannah Curtis), Richard Jenkins (Mr. Tyree), Henry Thomas (Tim Wheddon)

John adalah seorang prajurit yang lagi punya masa cuti 2 minggu yang dia gunakan untuk bertemu ayahnya. Di sela-sela masa cutinya itu dia bertemu seorang gadis cantik, Savannah, ketika sednag berada di pantai. Cinta pada pandangan pertama sepertinya menghampiri mereka. Ya, dan setelah basa-basi dan berkenalan, John diajak berkunjung ke rumah Savannah dan ya, sepertinya cinta itu memang ada.

2 minggu enggak kerasa kayaknya buat mereka, mereka mulai yakin bikin komitmen, walaupun Savannah tau, John adalah seorang prajurit yang tidak pasti kepulangannya. Karena mereka yakin akan cinta, dan ya, hubungan itu dilanjutkan, sementara Savannah semakin dekat dengan ayah John yang senang sekali mengoleksi koin. Koin yang memiliki sejarah panjang, karena sejarah itu pula lah John yang asalnya menyukai koin dan membuat ayahnya menyukai koin itu pun semakin dewasa dan malah membenci koin.

John harus kembali ke pekerjaannya, adegan yang bikin terharu pun banjir. sebenernya bukan terharu gara-gara John and Savannahnya, tapi gara-gara John and his father yang punya hubungan aneh, yang sebenernya ayahnya sayang banget sama John. Meskipun pergi, Dan dia tetap berhubungan dengan Savannah. bukan cuma cinta-cintaan aja. Tapi di surat itu, di tulis semua kejadian yang mereka alami. Mungkin dari sini judul Dear John muncul, karena setiap surat yang dikirim Savannah pasti ada Dear John-nya.

Tapi jujur, saya masih aneh kenapa film ini bisa ngegusur avatar abis 7 minggu di box office ya? padahal ceritanya flat aja, datar dan cenderung bisa banget bikin tidur. Cuma gatau kenapa saya tetep yakin stay aja nonton sampe akhir dan berlinang air mata, ya, beneran deh, gatau kenapa, saya ga suka film yang datar gini, tapi heran bisa mainiin emosi saya. Ya, sekali lagi, bukan emosi antara pasangan yang cinta cintaan itu, tapi antara ayah dan anak. mengharukan!!!

telat sih publish reviewnya, tapi ya gapapa lah. haha. toh Di Bandung aja ga ditayangin di semua studio.
0

[REVIEW] CONFUCIUS

MOVIE
DRAMA
2 STARS from 5




Director : Mei Hu/Hu Mei (Banyak versi, gatau yang mana yang bener)
Cast : Chow Yun-Fat (Kong Qiu), Zhou Xun, Chen Jianbin, Yao Lu, Zhang Xingzhe, Ren Quan, Ma Qiang

YA....

Well..

Okay...

Saya sebenarnya terlalu banyak terlambat dalam mem-publish review (kalau sebagian orang menganggapnya begitu)---tapi ya mau gimana lagi :D . Anyway, saya bebasin orang-orang buat nganggap review saya ini beneran review, baik itu bermutu atau engga. Haha. Saya menulis dengan gaya tulisan saya yang semrawut. Semoga yang membaca mengerti

Haa... cukup basa basinya. Langsung ke Review. Minggu kemarin dan kemarinnya lagi saya nonton film ini. Dan jujur, ini pertama kalinya saya nonton tapi gatau mau nonton apa. So, saya tanya aja tuh mba-mbanya di ticket box, "Mba yang lagi rame banyak yang nonton apaan ya mba?" Dengan lantangnya si mba-mba itu menjawab, "Confusius". setelah saya bertanya kembali ke mba-mba tersebut supaya yakin tu film bakalan rame, jadi ya saya beli juga tiketnya.

Kosong, ga ada bayangan. Dan eh? Pas film dimulai, Chow Yun Fat?? Wah rame dong kayaknya. Semenit dua menit, Ohhh film tentang jaman dulu nih kayaknya, ancient of China. tiga menit empat menit, rrrr masih belum ngerti. Kerajaan-kerajaan gitu deh kayaknya. Wah obrolan dan kata-kata yang dikeluarin tiap tokohnya bagus buat di catet nih. Ya, itu kira-kira pikiran saya di 5 menit pertama film Confucius ini sambil menikmati popcorn hambar dan manis yang dalam sekejap sudah lenyap.

Saya tonton... dan seingat saya sih saya ketiduran dan engga tau berapa lama. Yang pasti yang saya inget adalah, ratusan tahun Before christ itu ada kerajaan-kerajaan kuno di China yang lagi dalam masa-masa feodal. Mereka bersaing satu sama lain, melakukan perang dan membuat perjanjian kalau engga mau terjadi perang. Adalah Kong Qiu sebagai pemikir di kerajaan itu yang mewakili Kerajaan Lu untuk membantu rajanya berdiplomasi dan memulihkan keadaan yang menyangkut masalah sosial di kerajaannya. Tak-tik yang Kong Qiu gunakan banyak yang berhasil dan membuatnya diangkat menjadi menteri. Namun dia akhirnya diasingkan karena ada perlawanan dari prajurit-prajurit kerajaan Lu dan ada sangkut pautnya dengan Kerajaan Qi yang melakukan kecurangan (lawan Kerajaan Lu saat itu). 

Selebihnya, setelah itu adalah cerita tentang pengembaraan hidup Kong Qiu, yang pas saya bangun udah agak tua dan mulai membingungkan. Menjelajah China dan hijrah dari satu kerajaan ke kerajaan lain bersama pengikutnya yang notabenenya "belajar" ilmu dari Kong Qiu---yang terkenal di China kuno itu. Padahal  pakaiannya gembel abis. Lama dia berkelana, berkali kali ternyata diminta kembali ke kerajaan Lu dengan segala taktik Raja dari Kerajaan Lu namun masih ditolak. Apa akhirnya Kong Qiu ini mau pulang ke tanah kelahirannya?? Apa akhirnya bahagia??

Ya. Pokoknya di awal sampe tengah film saya ngantuk banget dan tidur. Kata-katanya terlalu berat buat ukuran saya yang lagi pengen nonton film yang ringan dan ga bikin pusing mikir :D. Boring dan aneh. Sayang banget pengemasannya kayak gitu. Atau emang film kayak gini bakal selalu ngeboringin? Tapi ada beberapa adegan di film yang di China ini dikasih judul "Kong Zi" yang bikin saya terharu. Salah satunya adalah adegan es pecah saat Kong Qiu ngelewat di atasnya, dan salah satu muridnya mati gara-gara sibuk nyelametin "buku"/"kitab" yang waktu itu mereka tulis sedikit demi sedikit. Nangis loh saya di situ. Sampe segitunya demi nyelametin ilmu pengetahuan yang udah mereka perjuangkan. Bener-bener touching---walopun saya sebel kenapa pengikutnya yang lain ga ada yang bantuin si Yan Hui---pengikut setia Kong Qui yang mati tenggelam di es itu.

Ah ya, spoilernya ternyata banyak. Hehe. Conclusionnya---> Confucius berhasil bikin saya Confused dengan 125 menit yang saya habisin di kursi bioskop. Would you mind to retell the story of this movie? Sebenernya saya bingung mau kasih bintang berapa, di satu sisi settingannya keren, dan berani banget sutradaranya ngambil cerita ini buat ngabisin dana yang lumayan gede, tapi di sisi lain, oh it's so boring, dude.

intinya pengembaraan dan yang paling saya daptin adalah feel tentang pendidikan, how it was started. Sungguh dodol saya nonton film tanpa melihat dan memilih mau nonton film apa, yang bahkan di awal baca judul film (dan belum liat posternya) saya ga ngeh kalo Confucius yang dibicarain adalah Pemikir dan pelopor pendidikan yang terkenal itu. Haha :malu *blush*.

"Jika saya disukai oleh orang-orang, itu karena buku saya. Jika saya tidak disukai, itu juga karena buku saya."
kalo ga salah sih itu kata-kata terakhirnya. CMIIW
 
0

[REVIEW] ORPHAN

MOVIE
HOROR
4 1/2 from 5



Ga horor sih. Thriller.

Oh lalalala kemana saja saya ya baru nonton film ini. film yang udah rilis dari bulan Juli 2009 dan saya baru nonton 2 minggu kemarinan. Ya, review yang sangat telat ---bilang saja begitu. Tapi apa boleh buat, karena saya heran kenapa di sini baru mau premiere (kata salah satu temen saya), padahal setau saya ini film udah di rilis di Indonesia dari bulan Agustus 2009. Oh senangnya saya udah nonton, walau DVD tapi mantap abis DVDnya. Subtitle inggrisnya juga bener semua. Alamak, terimakasih teman telah meminjamkannya padaku. 123 menit ga berasa deh, tenang, tenang. buat yang belum nonton, tenang aja. Saya ga bakalan masukin spoiler, soalnya ini film bener-bener penuh kejutan deh aha!!! (ya, itu juga kalo ada yang baca review saya juga sih ya ). Anyway... kalo berani, coba tonton sendiri, lebih asik loh.


Meskipun udah nebak-nebak di awal, tapi tetep asik buat nerusin nonton sampe akhir. Bisa bikin penasaran.

Director : Jaume Collet-Serra
Writers :David Johnson (screenplay), Alex Mace (story)
Cast : Vera Farmiga (Kate Coleman), Peter Sarsgaard (John Coleman), Isabelle Fuhrman (Esther), CCH Pounder (Sister Abigail), Jimmy Bennett (Daniel Coleman), Margo Martindale (Dr. Browning), Karel Roden (Dr. Varava), Aryana Engineer (Max Coleman)

Sepasang suami istri, Kate and John, masih ngalamin trauma dan kesedihan akibat keguguran yang pernah kate alami. Kate yang seorang ibu dari 2 anak ini masih suka ngalamin mimpi buruk yang lumayan mengerikan yang ga bisa dia lupain gitu aja. Sedangkan John yang khawatir karena keadaan Kate tetep ngesupport Kate, walaupun hubungan mereka agak renggang. Supaya rumah tangga mereka kembali harmonis, akhirnya Kate ingin mencoba untuk mengadopsi anak dari panti asuhan, dan mereka tertarik pada Esther, seorang anak yatim piatu yang berasal dari Rusia yang sebelumnya diadopsi juga oleh satu keluarga yang meninggal semuanya--kecuali Esther-- karena kebakaran rumah. Karena Esther berbeda dan menyukai seni, maka Kate pun menyukainya dan merasa kasihan dengan Esther> Akhirnya Esther pun mereka adopsi untuk menemani anak bungsu Kate and John ----Max-- yang tunarungu dan menginginkan saudara perempuan.

Lalu mulailah kehancuran keluarga Coleman ini. Kedatangan Esther di tengah keluarga yang asalnya sangat diterima tetapi mulai banyak keanehan sejak Esther datang. Esther yang semula menyenangkan berubah menjadi penuh rahasia dan menghawatirkan. Esther si gadis kecil (are you sure?? ) sedikit demi sedikit menunjukkan diri aslinya. Dan Kate, terus berusaha untuk menemukan ada apa dibalik kedatangan dan diri Esther.

Terkejut, sibuk nyari tau kelanjutan cerita, dan ya, saya ngalamin semuanya. saya paling suka sama Max yang jago banget aktingnya, masih kecil (dan paling kecil) oh tapi lucu banget. dan si Esther pun bener-bener keren. berhasil bikin saya benci dia setengah mati!!! Ini film entah horor atau thriller (kayaknya sih masuk thriller soalnya ga ada hantu-hantuan haha), yang pasti berkualitas banget!!! it's very worthed to watch!!!

Can you keep a secret?
0

[REVIEW] Alice in Wonderland 2010 3D

MOVIE
SCIENCE FICTION & FANTASY
3 STARS from 5




Then, film yang bisa dibilang sangat saya tunggu-tunggu ini akhirnya datang juga di awal 4 Maret 2010 kemaren. Salah satu teman saya heboh banget keukeuh sumekeh pengen nonton film ini---yang dia sebut WAJIB NONTON. dan oh, ternyata, film fantasy ini berhasil mencuri sedikit perhatian saya ketika saya tau siapa sutradara dan aktor utamanya. Ya, nonton dooong. Biar engga nanggung, yang 3D sekalian. toh kalopun banyak vocabulary yang engga ngerti tapi ga bakalan ribet, alur film ini udah kebaca.

Director : Tim Burton
Writers : Linda Woolverton (screenplay) and Lewis Carroll (books)
Cast : Mia Wasikowska (Alice), Johnny Depp (Mad Hatter), Helena Bonham Carter (Red Queen), Anne Hathaway (White Queen), Crispin Glover (Stayne – Knave of Hearts), Matt Lucas (Tweedledee / Tweedledum), Stephen Fry (Cheshire Cat), Michael Sheen (White Rabbit), Alan Rickman (Blue Caterpillar)

Film dimulai dengan keadaan Alice kecil yang bermimpi tentang keadaan Wonderland, namun dia yakin itu hanya mimpi setelah ayahnya meyakinkannya. Selang beberapa tahun kemudian, di umurnya yang 19 tahun Alice akan dilamar oleh seorang yang urgh --jelek kalo kata saya. Namun Alice bingung dan meminta waktu, eh dia malah ngejar kelinci putih yang bikin dia penasaran, jadilah Alice terperosok ke dalam lubang di bawah pohon dan mulailah petualangannya.

Kondisi Wonderland yang dikuasai Red Queen menjadikan Alice sangat dibutuhkan untuk menggulingkan tahta Red Queen, tapi dia harus mengalahkan monster Jabberwocky. Alice dan banyak dari pihak yang melawan Red Queen tidak percaya, Apalagi Alice merasa ini hanya mimpi. Sampai akhirnya Alice bertemu Mad Hatter dan bertualang, dan menyadari dia pernah ke Wonderland sebelumnya. Dan dia berpisah dengan Mad Hatter sementara sampai akhirnya bertemu Red Queen, merebut pedang dari si anjing besar galak,  and dia bertemu White Queen dan dia harus membantu White Queen melawan Red Queen, seperti apa yang sudah tergambar di ramalan  wonderland. Apa Alice mampu bertarung melawan si monster Jabberwocky sementara dia engga yakin?

Novel tentang si Alice ini pun udah lebih dari satu abad, tapi masih worthed buat dibaca anak-anak yang haus akan petualanga.n Ya, burton menjadikan ini sebagai... uummm---mungkin sekuel dari kisah Alice yang sebenernya. But no problem with that, just a simple thing that I want to ask, "Why isn't it so curious to say ---Rrr, it's kinda ordinary one?" Mungkin saya emang sedikit bilang "wow" waktu nonton film ini, tapi kayaknya rasa seneng waktu nonton Alice lebih saya dapatkan waktu saya masih kecil, lebih puas rasanya --atau mungkin karena waktu itu saya masih polos. Ini kan genrenya remaja, tapi gatau kenapa ko rasanya flat, padahal udah nonton yang 3D,, huhauhauhaua. Mungkin ceritanya sih yang flat, udah pasti ketebak, ya, itu ga bisa disalahin, soalnya ceritanya udah ada dari jaman heubeul and people have known about it. Cuma, ko ya rasanya film yang ditunggu-tunggu ini engga bisa ngasih kepuasan. Yang konyolnya lagi, sahabat saya sempet ketiduran waktu nonton ini. haaaa, dan saya bukannya larut dalam cerita Alice, tapi malah inget Charlie and Chocolate Factory terus. Bener ternyata kata orang, liat Depp malah ingetnya Willy Wonka terus, bukannya Mad Hatter. Dan gaya Anne Hathaway masih berbekas dipikiran saya, gimana cara dia berjalan itu memang lebay, tapi lumayan lah, unik. haha.

Yang paling saya suka dari film ini adalah bagian si Chesire Cat and Blue Caterpillar yang berubah jadi Kupu-kupu. berasa beneran. Dan adegan konyol yang lucu sekaligus paling saya inget sih bagian si caterpillar ngegantung di kepompong and ngobrol sama Alice yang lagi nangis. haha, perhatiin dialognya deh, Alice nampak konyol sebagai remaja 19 tahun!


Tapi kalo penasaran and pengen ngebandingin, coba tonton dua-duanya deh. Tapi jangan protes kalo udah nonton. lumayan buat ngisi waktu. hehe. Cheers!!
Back to Top