0

Percakapan Ini

Lagi mumet-mumetnya ngerjain tugas, eh jam 13:38 hape berbunyi nyaring. Guess who?? Namamu muncul di layar handphone-ku. Tidak lain tidak bukan senyuman mulai tersungging di wajahku. Sedetik bengong kemudian ku dengar suaramu di kejauhan. Ya.. kamu memang jauh, kan (--,). Seketika pusing yang diakibatkan tugas pun menghilang! Hebat!

Ini semacam kejutan yang sangat menggembirakan, karena sebelumnya kamu bilang mungkin sekitar semingguan baru bisa ada sinyal. Eh ternyata kurang dari seminggu kamu sudah ada kabar. Ya.. meskipun cukup menjengkelkan juga sih. Kerjaan sudah kamu selesaikan (Walaupun kurang memuaskan? :p), tapi kamu masih belum bisa langsung pulang padahal kamu ingin cepat pulang. Masih perlu beres-beres di sana, katamu. Ah... Aku minta kamu berenang saja ke tepian tapi kamu menolak karena tidak bisa berenang. Oke, aku terima alasan itu :) lalu kamu mendapat ide yang jauh lebih pintar---nebeng kapal lain yang lewat yang lebih cepat lajunya, hish... tapi tidak kamu lakukan (yaiyalah ya...) yasudah, aku bisa pilih yang mana? Tidak lain tidak bukan aku hanya bisa menunggumu pulang, lalu bertemu. *yiay!*

Lalu...

Banyak hal yang kita bicarakan dan salah satunya adalah hal yang bisa membuat aku--dan--kamu sejenak bernafas-berhenti-bernafas-tertahan. Ah, menyangkut masa depan kita. Dan kamu menanyakan hal yang belum pernah aku ketahui seperti apa rasanya. Maapin yee.. belum bisa jawab :D

Jadi... hal itu ternyata membuatku berpikir. Kita bukan siapa-siapa, anggap saja kita seperti dua orang yang belum ada keterikatan. Maka, pengikat itulah yang kamu bicarakan. Lalu aku deg-degan *heyyyyya...* Gimana gak deg-degan. Semacam kaget aja gitu tadi malem hal itu terlintas di pikiran, posting sesuatu yang berkaitan, eh siang ini kamu bicarakan. Apakah semesta mulai bernyanyi?

Tapi, percakapan ini cukup membuat kita canggung ya. *langsung keingetan film The Proposal*




0 lost people:

Back to Top