0

Kamu Harus Tahu




Ini bukan puisi bukan narasi.
Aku hanya sedang ingin berkata:

"Yang tak pernah mengetahuinya, hanya kamu.
Terlalu pengecut aku untuk mengakuinya.
Bahagiaku mendengarmu tertawa,
Tapi kenapa kamu harus menyerah?
Ini bukan saatnya, silahkan kamu terpuruk
tapi tolong, sedetik saja.
Terlalu menyakitkan mendengarmu terluka.
Berbahagialah,
Di sana masih banyak yang sedang menantimu
."

Untuk kamu,
Yang kuakui sebagai sahabatku.

* Di selasar ruangan terbuka, di suatu tempat tempatku menyepi. *

0 lost people:

Back to Top