9

Paramuda 93,7 FM : Semoga Menjadi Rumah Ke-2



Menjadi seorang penyiar, adalah salah satu cita-cita saya dari dulu. Wawasan luas, begitu pula dengan link dimana-mana--pergaulan luas dan akhirnya teman pun banyak. Sampai pada akhirnya saya mempunyai kesempatan untuk mengikuti audisi penyiar "Siapa Kamu" di salah satu radio "paling gaul dan number 1 di Bandung" pada saat itu---2006, saat saya kelas satu SMA. Siapa yang engga penasaran dan menolak untuk ikut kesempatan seperti itu? Otomatis saya pun ikutan audisinya di sekolah, dan gagal. Saya tidak terpilih untuk siaran pagi-pagi (alias subuh) mewakili sekolah saya mengudara di Radio terkenal di Bandung tersebut.

Saya cukup nyesek (dikit) waktu engga kepilih, tapi saya juga miikir, karena saya masih belum punya skill apa-apa. Tapi waktu itu saya punya pandangan, "Lah, ngomong kayak gitu doang, cuap-cuap, apa susahnya? Terus tinggal bacain request dan masang lagu..." jadi lah penyiar radio.

Suatu hari di saat istirahat sekolah, seorang teman mendatangi saya dan mengajak untuk ikut bergabung di broadcasting school, katanya sekolah ini udah terkenal banget di Bandung dan berhasil mencetak penyiar-penyiar oke. Setengah meminta izin kepada orang tua, saya pun akhirnya ikutan. Apalagi berkesempatan bisa dapet in-house-training yang dibimbing sama salah satu penyiar favorite saya plus ganteng pula saat itu, Theo. Otomatis saya seneng. Nah, Ilmu-ilmu baru mulai saya dapetin. Waaupun saya cuma beberapa minggu di sana. Dan setelah proses trainiing, saya dan teman saya dapet kesempatan buat magang di radio kampus salah satu Institut teknologi di Bandung--yang ada di daerah jalan PHH Mustofa. Meskipun "hanya" radio kampus dan belum tentu ada yang dengerin, saya dan teman saya tetap semangat, walaupun suasana di kampusnya itu sepi banget, walaupun lagi jaraknya yang jauh dari rumah dan sekolah (saat itu saya beranggapan dari Arcamanik ke PHH Mustofa itu jauh), dan walaupun lagi yang terakhir, saya harus mau nabung buat ngeganti ongkos pulang-pergi ke sana. Karena motto saya dari dulu, kalau mau apa-apa harus usaha sendiri da jangan nyusahin orang tua. Dan orangtua saya yang ngajarin itu, supaya saya engga jadi orang yang bisanya cuma "minta" tanpa mau berusaha sendiri. Tapi sayangnya, magang di radio kampus ini engga lama.punya pengalaman jadi announcer dan scriptwriter di sini pun saya senang sekali. Padahal Cuma sampai beberapa minggu di tahun 2007. Mungkin karena terhambat kendala tugas dan kesibukan di sekolah serta kondisi badan yang mulai merana.

Sejak saat itu, keinginan saya mulai pudar. Apalagi ditambah "tiada dukungan" dari sang pacar saat itu (sekarang udah jadi mantan yaaa tolong :p), dia bilang, "Kalau kamu nanti jadi penyiar terus sibuk di sana-di sini terus nanti penggemarnya banyak, aku gak suka." HELLO, dan saya saat itu berpikir, yasudahlah, daripada bikin cemburu juga. Jadi saya engga lagi punya ambisi buat punya kegiatan yang berkaitan dengan broadcasting. Padahal saat itu saya ingin sekali membuat ekstrakulikuler radio sekolah di SMA saya. bayangkan, pasti jadi anak yang paling eksis dan temen-temennya di mana-mana. Seenggaknya itu yang saya pikirin (saat itu). Ya, pikiran anak muda yang beranjak dewasa, bakalan keren kayaknya kalau suara kita didengerin seantero sekolah. Pasti banyak juga yang mau ikutan. Tapi sayangnya, hal itu hanya menjadi wacana. Sampai sekarang engga pernah terwujud.

Sampai sekarang tahun 2011.

sampai sekarang saya udah kuliah.

Sampai sekarang saya udah punya kesempatan training di salah satu radio terkemuka di Bandung.

APA? COBA ULANGI???

---

Alhamdulillah, setelah beberapa tahun "desire" untuk berkecimpung di dunia broadcast sempet terkubur dan engga kepikiran sama sekali, akhirnya sejak beberapa bulan ke belakang saya punya kesempatan untuk meraih apa yang saya sangat inginkan di tahun 2006. Tanpa orang yang melarang saya untuk terus berkembang.

Di akhir bulan Juli atau sekitar awal agustus (tepatnya saya lupa), seorang "kakak" di dunia maya ngesms saya dan bilang kalau ada lowongan buat penyiar baru di Radio Paramuda. Saya kurang "pede" karena saya "masih kosong dan engga punya apa-apa". Terus saya denger iklannya juga, plus info dari teman yang lain. Saya masih ragu sampai akhirnya akhir bulan pun datang dan saya tidak berbuat apa-apa untuk membuat CV untuk dikirimkan, tempatnya saja saya engga tahu. Terus saya cuma sendirian. Tapi akhirnya si "kakak" bilang, "Ayo piwww cepetan mana CVnya udah mau akhir Agustus ini, deadline pengirimannya loh." Karena saya tidak tahu harus ngirim kemana, dan si "kakak" sangat berbaik hati, akhirnya kita ketemu di tanggal 29 depan Borma Dago. Dengan CV seadanya, itulah pertemuan saya dengan seseorang yang telah sangat berjasa mengenalkan saya pada Paramuda lewat titipan CV dan surat lamaran, meskipun mungkin kenyataannya dia tidak hanya membantu saya. Tapi saya sangat bersyukur sekali bisa kenal dan bertemu Kak Fajar Zulfikar. dan itulah pertemuan pertama kami setelah kenal lebih dari setahun yang cuma komunikasi lewat social networking dan sms, sekitar sejak awal 2009 waktu saya masih SMA kelas 3.

Saya tidak berharap banyak bisa lolos CV dan masuk interview. Tapi akhirnya saya dapet panggilan buat interview di hari Minggu pagi di Bulan September. Saya masih tenang, belum tau sama sekali tentan pertanyaan interview yang akan diajukan. Tapi deg-degan luar biasanya baru saya rasain pas face-to-face sama interviewer. Buset, saya ke beberapa pos. Dari sekitar jam 2 kedatangan saya di kantor Paramuda, saya baru di interview magrib-magrib selesai dua jam kemudian. Alhasil saya pulang malem. Tapi saya bisa dapet temen-temen baru yang lucunya sifat mereka hampir sama semua, sanguinis :D . Dan yang lucunya lagi, Di Paramuda ini juga saya ketemu sama Ka Angga Depe, yang sebelumnya cuma saya tau di facebook. Dan saya engga mengenali wajahnya, dia nanya, "Kamu temennya Dede kan? Dede Mutiara, saya Depe, di facebook kita udah temenan." Nah lo, saya bingung, sampai akhirnya saya inget-inget dan Lucu sekali :)) senior saya Teh Muti juga ternyata ikutan interview dan baru saling tau pas ketemu di saat interview.

Proses selanjutnya sangat mendebarkan, sekali lagi saya engga berharap banyak karena saingannya juga banyak dan bertalenta semua. Tapi ternyata saya dapat sms buat nge-cek email. Saya lolos 11 besar dan bisa mengikuti training. HOW A GREAT NEWS!!!

Tapi deg-degan tidak berhenti, karena masih ada proses eliminasi perbulannya. Sampai akhirnya cuma tinggal bertujuh, sampai saat ini Bulan Januari 2011. Ternyata pikiran saya sewaktu dulu itu salah banget. Penyiar bukan hanya sekedar cuap-cuap, bacain request dan muterin lagu. TENYATA JAUH DARIPADA ITU. Untuk menjadi penyiar yang berkualitas ternyata diperlukan SKILL ANNOUNCING yang bagus, dan engga bisa instan. Opini saya yang dahulu itu akhirnya terpatahkan oleh proses training di Paramuda 93,7 Fm ini, menjadi seorang announcer itu TIDAK GAMPANG, dan membutuhkan kesabaran serta mental yang kuat untuk melalui proses pembelajaran. Buktinya, setelah berbulan-bulan saya belajar di sini, saya masih merasa skill saya sangat belum cukup pantas untuk On-Air. Beruntung saya bisa ikutan training ini, saya mau belajar, dan mentor saya, Kang Galih AG, bisa melihat keinginan saya untuk terus belajar ini.

Inilah siaran pertama saya tandom dengannya tadi malam, Selasa 4 januari 2011, setelah melalui proses inbox 4 bulan dan mixing on-air dari jam 1-2 malam selama sebulan. Masih banyak yang perlu saya perbaiki, Mulai dari skill ngomong, bridging-punchline, baca sms, perhatiin time-length tune dan yang paling deg-degan itu berhadapan dengan microphone dan mixer yang gede ditambah monitor dan headset yang harus diperhatikan saat penggunaannya kapan. Dan yang paling parah, jangan sampai memotong omongan pasangan tandom, apalagi punchlinenya host-senior T____T Saya masih harus banyak belajar lagi. Termasuk pasang playlist sesuai rundown yang udah disediain, memperkaya pengetahuan musik dan pengetahuan umum lainnya. Rasa grogi dan ragu-ragu harus diilangin semaksimal mungkin!!!!

Kang Galih AG bilang, "Rumah kedua bagi saya adalah Paramuda." Mudah-mudahan Paramuda bisa menjadi rumah kedua bagi saya. Dengan nuansa kekeluargaannya, tali pertemanannya, baik-buruknya, dan apapun itu, saya udah mendapatkan sesuatu yang sangat berharga buat saya, Entah kalau ada orang yang bilang saya "lebay", tapi emang ini kenyataan yang saya alamin. Diterima atau tidaknya saya nanti menjadi penyiar di sini setelah proses training ini, saya akan terima dengan bahagia walau rasa haru pasti menyertai :)

Beruntung juga ada kehadiran Ihsan Nurul Fauzi, sebagai salah satu orang yang sangat mendukung saya, dan terus menyuport dan membantu saya---walau sangat melelahkan, saya yakin itu. Pagi-Sore-Malam, saya bisa sangat merepotkan, maaf :'(... Makasih pacar, kamu sangat mengerti dengan apa yang saya inginkan dan usahakan. Jika suatu saat saya mendapatkan hasil yang membahagiakan dengan hal ini, kamu tidak lepas dari orang yang berperan penting buat saya.


Semangat dan terus belajar.







Justify Full


white sugar ♥

9 lost people:

BlogAingKumahaBedoe mengatakan...

semoga yang kamu inginkan tercapai.
amiiiin..

:)

Unknown mengatakan...

AMINNNNN. ngerjain TA sana :p

Ocky Fajzar mengatakan...

wah hehe semoga sukses selalu ;D dan diberi kemudahan.. oh iya ada award buat kamu hehehe kalau berkenan, ambil hehe

Sandi Juandi mengatakan...

Keren Pii... Semoga semuanya lancar... Amin... :))

Unknown mengatakan...

ocky fadjar: gmana caranya ngambil award? boleh..boleh... :) makasih.. amiin.. mudah2an diberi kemudahan..

sandi : amin.. makasih sandi..

AkaneD'SiLa mengatakan...

wow hebat...

sukses selalu ya...

oya aku link ya blog nya
link back
okeh..

nupost

Unknown mengatakan...

makasihhhhh :) aku juga udah nge link back :)

Vicky Oktrya mengatakan...

piaaa, jadi penyiar sekaraangg..?? ah aku juga pengen deh..cita-cita juga dari dulu, hahaha.
Tapi apa daya bakat dan kesempatan tak ada. T_____T
sukses yaa pi, go pia gooo

Unknown mengatakan...

hehe makasih pikiiiii doain yah... sekarang aku lagi rehat masa penyembuhan dulu...eh sedikit di polbek napa hihihi

Back to Top