0

Surat #2 : Kamu yang Paling Istimewa untuk Keluargaku


Bandung-Pasteur, 15 Januari 2010

Di malam Minggu yang sepi dan anginnya sedikit berdesir

Aku masih ingat bagaimana pertama kali kamu datang di hidupku..

Aku masih ingat bagaimana saat itu kamu begitu kedinginan dan membutuhkan kehangatan untuk meyakinkanmu bawa kamu tidaklah sendiri..

Aku masih ingat bagaimana kamu saat itu begitu mungil dan lemah, sendiri dan tanpa rumah..

Apakah kamu masih ingat betapa aku mengkhawatirkanmu?


Saat itu bapak pulang dari Mesjid dengan sedikit kebasahan di beberapa bagian baju dan sarungnya. Tetapi ada yang berbeda, tangan bapak seperti membawa sesuatu yang rapuh, dan saat itu muka lugumu berkata “aku ingin susu” yang dikatakan lewat dua bola mata hijau melotot yang lucu. Mama nampak tidak terlalu setuju, bapak terlalu sering membawa kucing ke rumah yang entah darimana datangnya. Namun mama tidak memberikan penolakan ketika aku meminta untuk merawat kamu--si kucing yang entah kesekian kalinya kami temukan, di rumah kecil kami.

Bapak bercerita, kamu datang seorang diri dari arah mimbar mesjid dengan badan kedinginan. Tanpa pikir panjang langsung bapak bawa pulang ke rumah sempat terpikir untuk mencari orangtua atau majikanmu, tapi apalah arti hidup kucing, sekali buang, tiada yang ingat—kasarnya.

Beruntung ketika kamu datang, di rumah sedang tidak ada peliharaan lain. Sekeluarga mencurahkan perhatian untuk kamu. Kamu tidak pernah telat diberi susu. Aku ingat, kamu paling senang berlindung dibawah boneka kuda nil besar dan dengan bodohnya kamu menganggap dia ibumu. Kamu sering nѐtѐ padanya sampai-sampai aku harus mencuci si kuda nil beberapa kali setelah kamu tѐtѐi. Sering pula kamu tidur seperti bola bulu kecil di telapak tangan bapak, karena ukuranmuu tak lebih besar dari tangan bapak.

Di satu hari kamu tumbuh cukup pesat, dan tidak peduli dimana buang air. Mama marah, apakah kamu ingat waktu mama tidak berhenti mengomel? Kamu sih .. pipis kok sembarangan. Jadinya kamu dapet hukuman, tidur di kamar mandi belakang yang sudah tidak dipakai lagi kami mandi selama beberapa bulan dan semenjak itu kamu tidak boleh tidur di dalam rumah. Tetapi ternyata kamu menunjukkan satu bakat yang hebat, meskipun pada awalnya kami kesal sering mencium bau tidak sedap secara tiba-tiba, tetapi akhirnya mama bangga akan hal itu: kamu pipis dan buang air besar di kloset. Jadi intinya: kami anggota keluarga tinggal menyiramnya dengan air dan menyemprotkan sedikit cairan pewangi atau pun pembersih. Itu adalah satu prestasi kamu yang membanggakan, dan kami bangga akan hal itu :D

Makasih ya kamu engga pernah rewel makan, meskipun waktu aku dikasih Rocky---kucing persia hitam besar yang sempat memperkosamu, tapi kamu malah kabur dan engga mau tinggal di rumah sebelum si Rocky pergi. Padahal waktu Rocky datang kan hidup kamu juga enak, dapet makanan tambahan yang mahal-mahal sejenis whiskas dengan porsi dan penyajian yang tepat waktu terus kamu juga ikut disediain pasir biar kamu gak perlu pipis atau boker di toilet., apalagi tempat tidur punya Rocky itu loh yang warna ungu. Lucu banget kan? Dan aku tahu kamu waktu itu suka banget sama tempat tidurnya Rocky yang akhirnya jadi tempat tidur kamu. Tapi dasar kamu kucing yang punya harga diri ya, meskipun udah dimanjain tapi kalau masih punya harga diri ya tetep kamu engga bakalan mau masuk rumah kalau Rocky belum diusir. Waktu itu aku berat hati loh ngasihin Rocky ke orang lain. Tapi mau gimana lagi, meskipun kamu cuma kucing kampung yang tidak jelas asal usulnya, tetapi kami sekeluarga lebih sayang sama kamu. Kamu lebih bersih dan lebih punya tanggung jawab sebagai binatang peliharaan. Mmmm, meskipun sebenernya gara-gara biaya perawatan kamu juga lebih murah sih.. hehe.

Mama tidak pernah menunjukkan rasa cintanya buat kamu di depan anggota keluarga, tapi waktu kamu pergi selama dua bulan, kamu ingat? Mama nyariin kamu kemana-mana. Nyari sampe beberapa komplek sebelah. Sayangnya engga ada yang pernah liat kamu. Tapi suatu ketika, ternyata mama ngeliat kamu ada di rumah si Sugeng—temen SMP aku. Dan ternyata kamu di rawat sama adiknya Sugeng—murid TPAnya mama. Loh ternyata kamu hilang selama dua bulan itu ada di rumahnya dia yang masih satu komplek??? Kamu tahu, kasian mama udah nyariin kamu. Dan waktu itu, mama sempet berebut kamu sama mamanya Sugeng gara-gara maanya Sugeng yakin kamu itu bukan kucing aku, tai kucing yang dia temuin. Otomatis mama engga rela. Kucing dengan ciri-ciri badan putih semua kecuali buntut yang hitam dan satu bulatan hitam di kepala—di antara telinga itu cuma ada satu, dan itu kamu.

Aku senang akhirnya kamu bisa lepas dari jeratan mamanya si Sugeng dan kembali ke rumah. :)


Yang paling disayangkan adalah, foto-foto kamu ke format di komputer jadul yang dulu. Dan satu-satunya foto kamu yang dicetak, aku lupa nyimpennya dimana, takut kececer waktu pindahan kemaren. Mudah-mudahan foto kamu bisa ketemu ya. Aku kangen banget sama kamu, Votѐ.

Aku juga masih ingat kenapa kamu dikasih nama “Vote” (Dibaca: Votѐ bukan Vot). Dulu waktu keranjingan novel Harry Potter tiap hari bapak suka protes sama aku. Padahal waktu itu kan waktu masih awal-awal kelas dua SMP tapi aku doyannya baca si buku tebel itu sambil ditemenin kamu. Akhirnya bapak inisiatif buat ngasih nama “Potter”, tapi karena kebagusan jadi huruf R nya diilangin. Berhubung lagi heboh-hebohnya pemilihan umum, Ide “Potte” di ganti jadi “Vote” tetapi tidak merubah bentuk pengucapan. Ah ribet ya.. ya begitulah. Yang pasti, mulai dari pemilihan nama saja kamu sudah spesial.

Terimakasih Votѐ sudah menjadi salah satu angggota keluarga yang spesial untuk aku dan keluargaku. Sayangnya hidup kamu tidak lama. Setelah terus-menerus gagal memiliki keturunan mungkin akhirnya kamu pun menyerah. Mudah-mudahan di surga sana kamu punya banyak teman ya. Dan mudah-mudahan semuanya sayang sama kamu.

Maaf Votѐ, aku baru menyempatkan menulis surat ini untukmu. Bukan berarti beberapa tahun ini aku melupakanmu, tetapi mungkin inilah kesempatan yang datang dan tepat untuk mengenang kamu. Dimana pun kamu berada sekarang, meskipun kuburanmu sekarang dirusak dan dijadikan bangunan, walaupun kamu tak mampu merasakan apa-apa, yang pasti semoga doa dan lindungan Tuhan tetap menyertai kamu ya.

Baik-baik di sana, kucingku sayang. Jangan lupa habisin ikan sama susunya ya :)

0 lost people:

Back to Top