3

Pria dan Popok


Keponakan bisa jadi teman bermain yang mengagumkan, penuh daya imajinasi dan menyenangkan. Tapi kalau harus disuruh milih ngepel rumah dan mengganti popok, saya lebih memilih yang pertama. Masalahnya, keponakan yang umurnya udah lumayan "dalam masa aktif" ini susah sekali untuk diminta diam saat kita mengganti popok mereka, bisa-bisa dia buang air lagi dan membuat kacau kemana-mana :D *masih belum berpengalaman*

Tapi sekarang ini saya tidak akan menceritakan keponakan dan popok. Tetapi ada suatu proverb yang berkaitan dengan "mengganti popok" :D

"You can't change a man. Unless he's in diapers." -Mary Bennett
Saya tidak tahu kalau kenyatan pria tidak bisa berubah, atau bisa berubah. Tetapi quotes ini bisa menimbulkan dua sisi yang berbeda dalam pikiran saya.

Pertama.

Saya tidak setuju ketika pria ternyata memang tidak bisa berubah. Mungkin benar, jika kita tidak bisa "merubah" mereka karena mereka memiliki jalan pikirannya sendiri dan semacam "terlalu egois" jika kita ingin memaksa merubah mereka. Tetapi, jika perubahan itu memang diperlukan dan pria tersebut tidak memiliki kesadaran untuk merubahnya sendiri??? Apakah harus kita menunggu dia sadar sendiri??? Lalu apa fungsi orang-orang sekitarnya??? Menurut saya, hal-hal yang kita bisa beritahukan sebagai faktor untuk dilakukannya perubahan itu bisa menjadi salah satu perhatian yang bisa kita berikan kepada pria. Jadi, ketika pria tidak sadar apakah mereka harus berubah atau tidak, di sanalah peran kita diperlukan. Tapi kalau prianya tidak pernah sadar untuk berubah, naas ya (-__-")

Kedua.

Pendapat yang berlawanan dengan yang sebelumnya, saya setuju kalau ternyata kita tidak bisa merubah pria. Seberapa besar pun usaha kita untuk merubahnya jika mereka tidak mau dan tidak berniat berubah, usaha kita akan sia-sia. Ya, kita perlu membantu menyadarkan pria, tetapi pria juga perlu membantu dirinya sendiri untuk berubah.

Perlunya berubah yang saya maksud di sini, adalah berubah untuk lebih baik lagi. Jika memang diperlukan untuk berubah, berubahlah. Jika sudah baik, berubahlah lagi untuk lebih baik lagi. Untuk apa jika kita ingin berubah ke arah yang lebih buruk? Itu sama saja kita lebih bodoh daripada keledai.

Selain pria, tentunya wanita pun harus bisa melakukan apa yang dituntutnya. Ya, sayangnya pria tidak lebih mau untuk membantu menyadarkan wanita ketika wanita itu tidar sadar apa yang harus dirubahnya.


3 lost people:

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

sob tolong isiin kuesioner gw dong... nih buat skripsi.... jawab aja sepengetahuannya aja... makasi
http://emmanuelthespecialone.blogspot.com/2011/05/hey-para-blogger-semua-kali-ini-gw-iman.html

AkaneD'SiLa mengatakan...

haha pria emang rada susah untuk berubah

AkaneD'SiLa mengatakan...

haha pria emang rada susah untuk berubah

Back to Top