2

Bukanlah Perantara

Menikmati tetiupan angin yang berujar lembut sama saja dengan menghela nafas sekejap seiring untaian merdunya rindu. Menenangkan, namun sedikit menyiksa karen candunya yang tak kalah hebat beradu sendu.


Ingin aku, ingin banyak. Banyak sekali yang aku inginkan. Tak ada yang mampu menampungnya selain dari mewujudkannya dalam satu kenyataan yang menyayat kepedihan. Walau terkadang polanya tak teratur, namun aku yakin Dia telah mengatur. Bukan hanya menunggu, tetapi jemput dan terimalah. Suatu sisi yang sempurna untuk menerkam harapan.


Aku tahu kita berbeda, aku tahu kita tak sama. Namun entah mengapa aku menikmati setiap hentakan kecurigaan untuk membangun tingkat kepercayaan.


--Pia Zakiyah

0

A Phrase of Belonging

2

Pendidikan Sebagai Judul

Terima kasihku… Ku ucapkan
Pada guruku yang tulus
Ilmu yang berguna… selalu dilimpahkan
Untuk bekalku nanti
Setiap hariku... dibimbingnya
Agar tumbuhlah bakatku
Kan kuingat selalu... nasihat guruku
Terima kasih, Ku ucapkan.......

Satu lagu yang berirama merdu terlampir, ketika salah satu moment yang pas untuk lagu ini, tanggal 25 November, dimana satu hari bukan hari libur nasional tetapi ditujukan sebagai salah satu penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 dan diperingati setiap tahun: Hari Guru Nasional.

Bermula pada tahun 1912 dengan adanya Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB), semangat para guru yang tidak ingin terus menerus ada dibawah nama Belanda terus berkembang. Di tahun 1932 organisasi yang terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah ini berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia. Sampai pada akhirnya, dalam Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan. Melalui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Tepat 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan.

Terinspirasi dari salah satu hari penting itulah, saya dan Komunitas Aleut menyusuri jalur “pendidikan” lama di Bandung. Ternyata fungsi dari gedung-gedung yang dipakai zaman dahulu masih berlaku sampai sekarang.


Seperti pada titik pertama kami sampai, yaitu di Santa Alloysius, setelah berjalan dari tempat pertama berkumpul di Jalan Sultan Agung (Depan Patung PDAM alias Beasty Boys #halah #abaikan). Gedung yang dibangun tahun 1930 sampai 1932 ini dahulunya didirikan sebagai MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yaitu Pendidikan Dasar Lebih Luas, atau setara SMP.Namun pada masa pendudukan jepang tahun 1942-1945 Ken Petai menggunakan gedung tersebut untuk menawan musuhnya, orang-orang Belanda.

Jalan Merdeka mulai kehilangan payungnya, sehingga pori-pori kulit Aleutians mulai terisi partikel cahaya pancaran dari Sang Raja siang yang mulai menguap. Namun tak lama kemudian kami sampai di Santa Angela, yang didirikan Ordo Ursulinen. Dahulunya sekolah ini sebagai HBS (Hogere Burger School) atau Sekolah Menengah Atas Tertinggi (Lanjutan Sekolah Tingkat Menengah) yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang elit yang pintar. Pribumi boleh menuntut ilmu di sini asal mencakup dua alasan wajib tersebut. Terdapat sistem DO dan bahasa yang digunakan adalah Bahasa Belanda untuk semua materi yang diajarkan. Jika dahulu ada seorang yang ingin melanjutkan pendidikan dari MULO ke AWS (Algeme(e)ne Middlebare School), ia tidak perlu melakukannya jika telah mendaftar ke HBS, karena masa belajar di sini 5 tahun (Setara dari SMP + SMA).


klik gambar untuk tampilan yang lebih besar

Komplek pendidikan Hindia Belanda ternyata masih di daerah Jalan Merdeka mengelilingi yang sekarang ini kita kenal dengan nama Balai Kota. Namun pada akhirnya, setelah masa politik etis yang digunakan Belanda, pemerintah pun mulai berfikir untuk membuat sekolah untuk para pribumi seperti Kweek School (1834), dengan mencetak guru-guru sendiri. Anak pribumi pun dididik untuk menjadi pendidik (Sekarang menjadi SD Banjarsari dan Kantor Polisi).

Sistem pendidikan pada saat itu sudah memiliki penjurusan pada tingkat SMA (kalau zaman sekarang seperti SMK). Mulai dari penjurusan Bahasa dan Budaya serta Ilmu Alam. Sehingga konsentrasi ilmu yang digunakan pun jelas. Dan tidak sembarang sekolah yang bisa menjadikan seseorang menjadi guru, karena harus mengikuti prosedur pengajar yang dicetak dari sekolah khusus pengajar. Setelah kemerdekaan, sistem penjurusan pun masih dipakai pemerintah dan muncullah sistem Universitas di Indonesia.

Setelah mengetahui informasi dari komplek pendidikan di seputaran Balai Kota (Sekolah Ekonomi, Sekolah Jasmani (Guru Olahraga) serta sekolah cikal bakal UNPAR), Aleutians yang tak menggunakan sun block pun kembali bergerak dibawah sinar sang surya dengan semangat yang belum pudar. Menembus Jalan Sumatra lewat Jalan Tera yang ada sehabis portal kereta di Jalan Braga. Dan kami pun sempat menemukan fenomena Kereta jurusan Cicalengka-Padalarang yang “ngetem” di salah satu jalur. Alhasil sesi foto gratis dan langka pun digelar seketika.




Perjalanan menuju target berikutnya pun berakhir, kami telah sampai di Wisma Van Deventer yang tetap menjadi sekolah khusus putri, dengan nama lembaga pendidikan Wanita International Putri University alias Universitas Wanita Internasional. Sedikit diskusi ngalor ngidul dan kaki para Aleutians pun harus kembali menjejak jalanan beraspal untuk menuju MULO yang didirikan pemerintah Kota Bandung pada tahun 1917, yang sekarang menjadi SMP Negeri 5 Bandung.

“Nongkrong” di pinggir got di bawah pohon Kersen pun tak masalah, karena rindangnya cukup mengobati dahaga yang mulai menjalar di tenggorokan kami setelah dari Jalan Van Deventer – Jalan Jawa – dan kembali ke Jalan Sumatra. SMPN 5 Bandung ini pun pernah dirampas oleh Jepang dan dijadikan markas oleh Ken Petai sebagai tempat untuk menawan dan menyiksa.

Kesabaran telah mengetuk-ngetuk takut meluap, maka dengan segera kami melanjutkan kembali perjalanan ke titik terakhir perjalanan “Ngaleut Jalur Pendidikan” ini, yaitu SMAN 3 dan 5 Bandung. Bangunan yang dirancang oleh Schoemaker ini dibangun pada zaman pemerintahan Hindia Belanda tahun 1916 sebagai Hoogere Burger School (HBS) yang setaraf dengan SMA, sekolah untuk anak-anak Belanda golongan menengah. Ken Petai pun menggunakan gedung ini di tahun 1941-1945 untuk keperluan mereka menawan dan menyiksa lawan.


Foto keluarga Komunitas Aleut di SMAN 3 dan 5. Sedikitnya Aleutians yang ikut tidak mengurangi rasa semangat untuk berfoto tentunya :)


Aku turun ke sini, membasahi, menemani
Merebak aroma sendu yang berujar syahdu
Menenangkan hati namun mencegat sedikit niat untuk pergi
Sabarkan hati, tak lama lagi aku kan pergi…
(Kutipan dari perkataan Sang Hujan, tadi dia berbisik ditelingaku)



Sayangnya, ketika kami akan pulang ternyata hujan yang cukup deras pun datang. Aleutians menunggu reda dengan mengisi perut dan sedikit berkelakar di tengah hari sampai akhirnya kami pun beranjak untuk pulang.

Pertanyaan: Sebutkan beberapa tempat yang pernah dijadikan markas oleh Ken Petai!
Silakan ambil hadiah di Jalan Buah Batu Dalam V untuk jawaban yang benar :D

referensi : dari sini

foto: dari mba kuke, dan mungkin akan menyusul (menunggu update lagi dari Mba Kuke, Teh Yanstri, Teh Karis, Bey dan tentunya BR!)
0

MuDA Creativity 4th Anniversary



click on the picture for larger view

MuDA Creativity 4th Anniversary

"IT's about Us : Air untuk Masa Depan"
kerja bareng Kompas MuDA dan AQUA

4 - 5 Desember 2010
Campus Center Barat , ITB
( Bandung, Jawa Barat)

Jangan lewatkan workshop-workshop seru:
-Workshop Fotografi oleh Yuniadhi Agung ( Pewarta Foto Kompas )
-Workshop Komik oleh Didiek SW ( Komikus Kompas )
-Workshop Jurnalistik oleh Adie Prinantyo ( Redaksi Kompas Jawa Barat )

Sabtu, 4 Desember 2010, TalkShow:
"Inspirasi Penulis" by A. Fuadi ( Penulis Negri 5 Negara, Ranah 3 Warna)

Minggu, 5 Desember 2010, TalkShow:
" Musikal Laskar Pelangi: Tren Baru Hiburan Anak Muda" by Mira Lesmana & Riri Riza

Ada juga insert sosialisasi Trust by DANONE , Telkomsel Mobil Campus, Sosialisasi Teknologi Robot dari WORLD EXPLORER ROBOTIC, Insert Bike Design by Polygon, dan lain-lain.

Also Performances:
- Pameran Karya Teknologi by PROFICIO ITB
- Zero Waste Event by U-GREEN ITB
- Temu komunitas sepeda, tema : menggerakan anak muda bandung "Sepeda sebagai Gaya Hidup"
- Band performance
- Games/Quiz, etc

Kunjungi juga Book Fair Gramedia, bakalan banyak buku-buku oke dengan harga miring...!

Diskon buku murah sampai dengan 70% Loh!

Daftarkan Tim SMA kamu untuk kompetisi Lomba Karya Recyle "Teknologi Ramah Lingkungan" (SMA,Kelompok).


Daftarkan juga Tim Dance km dalam Dance Competition,free registration (Umum,Kelompok).

Hadiah :
- Memperebutkan piala Kompas dan uang tunai 2 juta rupiah
- 3 Sepeda Polygon
- Ratusan voucher nonton XXI gratis !!!!


GUEST STAR :
PROJECT POP
WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY
THE PANAS DALAM
ALIKA


FREE ENTRANCE !

Kecuali HTM Workshop : Rp 20.000,-/orang
(inc.sertifikat, seminar kit, meals, goodiebag.)

Uang hasil pendaftaran akan disumbangkan untuk korban bencana alam (Wasior, Mentawai, dan Merapi) melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.

Details :
Acha 0811993433
Zaa 081221349991
Rachmat 085256777607

Atau datang langsung ke Gedung Graha Kompas Jl.RE Martadinata no. 46 Bandung

Follow twitter Kompas MuDA di @kompasmuda

Kompas MuDA , every Friday in Kompas daily !!!

Diselenggarakan oleh :
KOMPAS dan AQUA

Didukung oleh :
TELKOMSEL, WORLD ROBOTIC EXPLORER, Celebrity Fitness, Polygon, Hotel Santika Bandung, Keluarga Mahasiswa ITB & Institut Teknologi Bandung.

Media Partner :
Kompas.com , Gramedia penerbit buku utama , Elex Media Komputindo, Motion 97.5 FM , Sonora 92.0 FM, Majalah HAI,99ers radio FM, Raka radio 98.8 FM, Ardan 105.9 FM, i-Radio 105.1 FM

Daftar Kontributor Hermes for Charity Vol.2: EMPAT ELEMEN



Dengan bangga, TheHermes mengumumkan judul dan pengarang yang ikut berpartisipasi dalam e-book Hermes for Charity Vol.2: EMPAT ELEMEN.

Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya project amal ini

1. Demi Api Aku Mencintai/ Suryawan Wahyu Prasetyo/ @yuyaone

2. Karnaval/ Jia Effendie/ @JiaEffendie

3. Malam Itu, Saya Tak Membawa Api/ Faizal Reza/ @frezask

4. Buta/ Dinni Rahmi dan Reza Hamdi/ @dinnirahmi dan @rezaterpuji

5. Gadis Api/ Ksatria Cahaya/ @ksatriacahaya

6. Fluida dalam Kandang/ Jodhi P. Giriarso/ @Mistchegeo

7. Hujan dan Kedai Kopi/ Siska Ayu Soraya/ @seeska

8. Negeri Salju Abu-abu/ Rana Wijaya Soemadi/ @9lights

9. Elegi Buat Seruni/ Zeventina Octaviani/ @zeventina

10. Laila : Perempuan Berkekasihkan Ombak/ Asyharul Fityan Siregar/ @oijaw

11. Majimu/ Maria Sekundanti/ @danti25

12. Si Air Mungil/ Andi Pandu/ @iampandu

13. Partitur Musim/ Rendra Jakadilaga/ @therendra

14. Selamat Pagi Jakarta!/ Galuh Parantri/ @galoeh11

15. Tiket/ Astrid Dewi Zulkarnain/ @tantehijau

16. Membingkai Kenangan/ Luckty Giyan Sukarno/ @lucktygs

17. Semuanya Hilang Dengan Hal-hal Seperti Ini/ Farida Susanty/ @faridasusanty

18. Pesan/ Danang Saparudin/ @dansapar

19. Air Mata/ Ariev Rahman/ @arievrahman

20. Jika Cinta Jangan Mati/ Eliana Candra/ @ilaiana

21. Shunya/ PutraPerdana Kusuma/ @putrafara

22. Cinta Sepasang Batu dari Masa Lalu/ Sitty Asiah/ @sittyasiah

23. Rindu/ Artasya Sudirman/ @myARTasya

24. Sebuah Kotak dan Masa Lalu/ Pia Zakiyah/ @piazakiyah

25. Tanah Airku/ Sam Darma Putra/ @samdputra

26. Jiwa Ezra/ Chicko Handoyo Soe/ @gembrit

27. Phoenix Api dan Keabadian/ Alexander Thian/ @aMrazing

28. Senyawa/ Rahne Putri/ @rahneputri

29. Kumpulan Fiksi Mini / Dedi Rahyudi/ @dedirahyudi

30. Ilustrasi Cover Empat Elemen/ Lala Bohang/ @lalabohang

taken from The Hermes
0

Empat Elemen: Hermes for Charity Vol. II



Sekali lagi, The Hermes mengeluarkan e book untuk menggalang dana bagi korban bencana alam yang sedang melanda negeri ini. Berikut kutipan dari editor Hermes fot Charity Vol. II.

***

Empedocles, seorang filsuf Sicilia yang hidup di tahun 490-430 sebelum masehi mengatakan, bahwa ada empat elemen pembangun materi, yakni tanah, udara, api, dan air. Salah satu teori paling purba tentang ilmu Fisika. Zeus adalah api, Hera udara, Aidoneus tanah, sedangkan Nestis adalah air. Semua proses alam disebabkan oleh menyatu atau terpisahnya keempat elemen ini. Semua benda merupakan campuran air, tanah, udara, dan api dalam proporsi yang beragam. Perubahan terjadi karena keempat elemen itu saling berpisah atau saling mendekap. Kelahiran, kehidupan, dan kematian, dipengaruhi oleh campur tangan keempat elemen tersebut, saling berkonspirasi untuk mewujudkan keinginan kita, atau malah menjauhkannya.

Sementara itu, kekuatan yang menggerakkan perubahan itu adalah cinta dan perselisihan. Filia dan Strife (Neikos). Cinta mengikatkan segala sesuatu, menjaga semua tetap di tempatnya. Sementara perselisihan menjauhkannya. Filia yang mewadahi air tetap tenang di ceruk samudra, dan strife yang menjadikan gelombang besar meloncat tinggi dan jatuh tidak di tempatnya – terdampar di tanah Mentawai. Filia yang menjadikan Merapi tetap tenang dan strife yang membuatnya terbatuk-batuk hingga menyemburkan dahak merah dan menghujani Yogyakarta dengan kelabu.

Setidaknya, itu yang saya pahami tentang tema Hermes for Charity kali ini. Bahwa alam, dan segala isinya, dibentuk oleh air, api, tanah, dan udara. Bahwa kita harus mencintainya, memeliharanya.

Para penulis dalam buku ini berkisah tentang keempat elemen tersebut. Tentang kepedihan yang disebabkan oleh bencana, tentang keharuan yang datang karena ketulusan, tentang harapan-harapan yang menyembul seperti kuncup bunga di antara perdu=perdu yang gersang, tentang … cinta yang berkonspirasi, dan strife yang terus menerus mencoba mencegahnya.

Empat elemen yang kami antarkan, semoga dapat memberikan perubahan. Tidak besar, memang. Tetapi, bukankah semua hal besar berawal dari hal kecil? Takkan ada samudra jika tak ada setetes air yang berkumpul saling mengikatkan senyawa. Kami berharap, empat elemen kami dapat membantu saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah di Mentawai dan Merapi.

Selamat menikmati, bersama secangkir kopi dan sepotong biskuit cokelat, atau sesuai selera.

Salam,

Jia Effendie

***

1. Hermes For Charity Vol.2 segera rilis… Pembelian akan dilayani mulai Tanggal 25 November 2010 Cara pembelian :1. Transfer Rp. 15.000,-** ke :

BCA KCP Proklamasi Depok
Nomor rekening. 661 040 947 2
a.n Alvin Agastia Zirtaf


2. Konfirmasikan pembayaran anda via email ke: hermesforcharity@gmail.com dengan format sebagai berikut :

Subject : Order (nama pemesan)
Isi: Nama (spasi) Tanggal & Bulan Transfer (Spasi) Jumlah Transfer (Spasi) Nama Bank (Spasi) No. Rekening (Spasi) Nama Pemilik Rekening

Contoh : Abdul Malik 0910 15000 BCA 123456789 Abdul Malik

Pembelian anda segera diproses dalam waktu selambat-lambatnya 1×24 jam, setelah itu link untuk mendownload produk akan dikirimkan via email.

Dengan cinta,

The Hermes & Friends

***

* Produk yang dijual adalah file digital (.pdf). Gambar yang ditampilkan hanya sebagai ilustrasi. Pembeli akan mendapatkan link untuk mendownload produk yang akan dikirimkan via email.

** Harga yang tercantum adalah harga minimum. Kompilasi ini dirilis untuk penggalangan dana. Harga maksimum bisa ditetapkan sendiri oleh pembeli.

*** Cover adalah sketsa dari Lala Bohang, dan belum final :)

(this post was taken from here )
0

News Casting dan Bolos

Menjadi seorang anchor di salah satu acara berita di televisi itu menarik perhatian saya sejak lama, tapi entah kenapa saya gak yakin buat nyoba. Karena saya ngerasa saya gak cukup cantik dan seksi buat memenuhi kriteria jadi anchor (Bener kan kalo anchor di tv-tv itu cantik-cantik and seksi-seksi? :p). Jadilah saya berkutat mempelajari cara siaran buat jadi penyiar di saat training. Tapi, kebetulan di kampus saya lagi ada acara English Students Competition Week 2010 yang digelar anak-anak jurusan saya, nah, didaulatlah saya bersama teman saya Tesalonika buat ngewakilin kelas di NEWSCASTING CONTEST.

Bener-bener tanpa persiapan, yang bahkan pada saat technical meeting pun engga ada satu pun dari kami yang datang gara-gara ada kelas. Otomatis info pun ga dapet secara lengkap. Tibalah Hari H, dan belum bersiap. Ternyata teks berita untuk peserta udah bisa dibagiin dari H minus 1, tapi saya baru dapet sejam sebelum acara dimulai. Latihan cepat dan rumus GEBER pun dilaksanakan. Saya cuma bisa berusaha tetap tenang dan tenang sambil menghela nafas.



Jam sepuluh pun tiba. Selepas mengambil nomor peserta, saya dan partner saya duduk manis menikmati suguhan lomba. Akhirnya saat yang dinanti pun tiba dan ternyata setelah menunggu sejam selepas Jum'atan, keluarlah pengumuman: dan kami masuk babak semi-Final!

Untungnya waktu jeda tadi dipake buat nyari bahan berita yang bertema infotainment. Yang lucunya lagi, saya belum baca sama sekali isi beritanya. Dan 4 dari 5 kontestan membawakan berita tentang Justin bieber walaupun dalam judul berita yang berbeda! :D saya cuma bisa berdoa yang terbaik aja deh, nothing to lose.

Yang jadi pikiran saya saat tadi itu cuma satu: Apa kabar nasib kelas Speaking for Academic Purposes saya? Saya sama sekali engga pengen bolos kelas ini. Kalau lolos ke final berarti saya mau engga mau harus bolos kelas demi mewakili kelas. Dan kalau engga lolos, saya bisa masuk kelas dan ikutin kuliah. Saya bingung mau berdoa yang mana, jadinya saya minta dikasih yang terbaik aja. Eh ternyata masuk 3 besar buat battle news reading and reporting di final :D

Panitia udah nyiapin surat izin buat dosen mata kuliah saya, dan saya cuma punya waktu 30 menit bareng partner buat nyiapin berita. OKE, tanpa latihan sebelumnya dan tanpa dugaan, akhirnya tampil dan siap menunggu pengumuman pada tanggal 5.

Jadi, hari ini adalah HARI PERTAMA SAYA BOLOS KULIAH DENGAN SENGAJA. Alias Izin. Sungguh disayangkan.... :( huahauhauhua Mudah-mudahan dosennya mengerti :D

Astagfirullah, baru inget sesuatu, kenapa harus bentrok ya? ESCW 2010 sampe tanggal 5, dan Dance Competition tanggal 4. Sedangkan Kompas Muda 4th Anniversary yang di bandung tanggal 4 dan 5! MAMPUS!!!
3

Sebuah Monolog di Cabang Peraduan


Sebuah monolog dari seseorang berinisial A (yaitu Arini Nadia) yang sedang menemukan sebuah persimpangan baru dimana dia harus terus melaju. Lalu datanglah satu malaikat sayap kanan, berinisial P (Sebut saja dia Pia Zakiyah :D) yang setia berkomentar terhadap peluh yang bercucur deras yang dikeluarkan A. Dan hadir pula, wanita berinisial L (yaitu Lala Malasari) yang menyaksikan keadaan janggal tersebut dengan memasukkan intermezzo bernada asa hati. Inilah mereka dengan pikirannya yang berguman di saat kelas Foundation of Translating berlangsung..

Hari Rabu, pagi hari.

A : Cinta yang sekarang sudah lama terpendam dan terlalu dalam mungkin akan berbekas jika saya buang.

P : Inilah yang disebut konsekuensi cinta.

L : I used to say his name.

A : Bukannya saya menyerah, tapi saya pasrah.

P : Berikanlah sesuatu berdasarkan alasan terhadap keputusan Tuhan, bukan hanya berdasarkan atas apa yang kita inginkan. Di sanalah terletak titik ikhlas.

A : Teman saya pernah berkata, "Kenapa dia tidak mencintai saya?" Saya tersenyum. Saya juga ingin bertanya seperti itu. Tapi saya sudah tahu jawabannya. Karena dia telah mencintai orang lain.

L : Kelopak mata atas kiri ujung saya kedutan terus.

P : Terkadang konsep panah asmara benar-benar menyakitkan. Sekali tertancap, sakitnya bertahan meskipun sudah tercabut. Ada lubang menganga. Mencoba mencintai yang lain memang bukan hal mudah, tetapi ada aturan pasti, proses perlu dinikmati.

@ariedagienkz "Instan itu tidak selamanya baik, tetapi proses itu tidak ada yang mudah."

A : Dalam semua proses tentu terdapat berbagai macam rasa. Tentu akan sempurna jika berakhir indah, sesuai yang diinginkan. Tapi sekali lagi, Bukan kita yang menentukan akhir itu.

P : Tetapi kita berperan penting untuk mencerahkan akhir itu, seperti seorang pemain drama yang mana skenarionya bukanlah kita yang menentukan. Tetapi bagaimana kita menyerap pesan-pesan yang perlu disampaikan. Jadi, tetaplah tersenyum.

A : Saya pasti akan terus tersenyum. Senyum sedikit banyak menghapus duka saya. Jika saya tidak pernah tersenyum setelah ini, bisa anda bayangkan betapa dahsyatnya cinta ini menghancurkan saya?

P : Dengan begitulah D'Masiv terinspirasi, dan lahirlah sebuah lagu yang berjudul "Cinta Ini Membunuhku". Jangan biarkan ia mendahului langkahmu meraih bahagia. #apaini

A : Saya sakit karena cinta ini. Cinta kepada dia. Tapi saya tidak pernah menyalahkan cinta, dia atau siapapun. Karena ini memang takdir saya, jalan hidup saya.

P : Kamu tahu apa yang bisa kamu lakukan, jangan sampai mencoba menghindarinya.

A : Jalan hidup saya memang seperti ini. Terkadang lurus, terkadang menanjak dan berliku. Tapi saya yakin ini seperti sebuah pendakian ke sebuah puncak gunung tertinggi. pengorbanan untuk sebuah pemandangan yang indah.

L : I've tried to say goodbye many times. Tried to erase every single thing of him. Tried to think that he's the one to be blamed, although I don't blame him, in fact. But the worst thing is, I never could say no, when he's coming back even for foolish thing.

P : Begitulah para manusia ini berbicara dengan perasaan. Seakan-akan hanya dia yang pernah merasakan hal tersebut. Kamu tidak sendiri. Semua orang pasti memiliki siklusnya masing-masing. Maka, jalani dan nikmatilah sampai masa itu tiba. Hanya waktu yang berbicara. Dan bagaimana kita setia mendengarnya.

Melihat panah, melesat di udara. Untuk mereka yang berani menancapkannya. Karena cinta bukan untuk mereka yang hanya ingin bahagia, tetapi bersedia dengan tanggungan resikonya.



White Sugar dengan sesuatu menyalip pikirannya.
0

A Contradiction



I'm just being so stupid to sacrifice my sleeping time for the things that should be not. Even that I've got grades that I want (Oke,,, to be honest thanks for those marks), but then i think it's not really an equal. Don't know why. I have tried to make a perfect assignments (and I tried every single formula for that--or lets call it as too much too think it would be hard). Maybe it's just because he didn't check it clearly. Just simply "Scroll down..scroll down.." and yeah. I thought it in lebay way, in order to satisfy the Mister with his own perfectionist marking. YOU ARE REALLY UNPREDICTABLE. AND IT IS A BIG CHALLENGE FOR ME. WISH THERE'S NONE LIKE YOU IN THE NEXT SEMESTER. I'M SO DARED.

Red Guava is Mad.
0

A Blessing Place



I dreamed, then I woke up. I thought I were in Pandora. With you. ♥

Lets sleep again. A more amazing dream wait us there.

White Sugar in the midnight
0

The Monitor is Smiling

IT'S THE THING THAT I'M DOING RIGHT NOW...



What a tired eyes.. want to finish it soon.

red guava is fighting
2

A Red Wednesday

Writing for 13 minutes.

Obama's coming is a big distraction for several Indonesian. Television programs are busy to show and tell every steps and every word that was given from Obama's mouth. Then, it was a topic in one of television programs too. Why didn't they use HARI PAHLAWAN as the better topic? I don't catch what did they mean of. Ah, I don't really want to talk about that again. It's out of its date.

By the way, it's so unique when My boyfriend asked me to celebrate this Hari Pahlawan to Taman Makan Pahlawan, Cikutra. How could he thought about that? :D . It's very unusual and unpredictable. I have never been there even though the place is not so far from home and I don't have any important purposes to go. So, here I am. Don't know how the place look like actually. Then today, I really want to step up my feet since I've got his message for me. On the other hand, I still have a lot of thing to do related with my assignment and the sun in the last afternoon was so bright---wasn't like yesterday. So I prefer to put again that plan in my plans box. :D

Last morning was awful. I thought the lecturer would come, but hey--there's no information before about her-not-coming-today. After that, the translating presentation session made me pull down my eyes rather than stick away with that. I'm sorry friends, Sir, but I was so sleepy :b.. The enthusiastic thing came in the 3rd subject. Yes, and the lecturer said that we (me and my classmates) will have a-mid-term-test next week, On Tuesday at 9 am. I have nothing to skip T_T

SANOVABIC, it's the intermezzo of my afternoon. I got motorcycle to be used to campus, then I avoided cross over--or pulverize someone's sole of foot. It was a traffic on the street in front of my campus. Suddenly a car crushed my left sole... I was thinking about what it looks like. Fortunately, I have no problem with it.

So, here I go, I didn't take any cooked rice for the meal, and my stomach got its own ache! *on my way doing my assignment!

HEY, MY BESTFRIEND IS ON HER BIRTHDAY TODAY!!! HAPPY BIRTHDAY NOVA PAHLASARI! :)

Red Guava needs some fresh fruit!
0

My Ipersonic Typology

Setelah iseng-iseng penasaran sama test kepribadian dari sini, akhirnya ini dia hasil yang ada untuk saya:

Idealis Terlibat

Tipe Idealis Terlibat bersifat ekstrovert dan suka menolong. Orang lain menganggap mereka sangat ramah dan menginspirasi – khususnya karena mereka selalu mau melihat hal-hal terbaik dalam diri orang lain. Selera humor, energi, dan optimisme mereka menarik orang lain. Tipe Idealis Terlibat sangat pandai berkomunikasi dan pandai meyakinkan serta menyemangati orang lain. Inilah sebabnya sangat lazim jika mereka biasanya mengambil peran pemimpin dalam kelompok. Tipe kepribadian ini seringkali menghasilkan orang-orang yang sangat karismatik.

Tipe Idealis Terlibat memiliki kemampuan besar yang tidak biasa untuk berempati. Mereka toleran dan murah hati terhadap orang lain; kadang-kadang mereka cenderung menganggap teman-teman mereka lebih ideal dibanding sesungguhnya. Mereka selalu berusaha cocok dengan semua orang dan menginginkan hubungan mereka harmonis serta memuaskan. Untuk mencapai ini, mereka siap mencurahkan diri dan meletakkan kebutuhan-kebutuhan mereka di urutan paling akhir. Karena tipe Idealis Terlibat sangat peduli, ada risiko mereka akan mengorbankan diri dan memforsir diri mereka demi orang lain. Oleh karena itu, dalam pekerjaan mereka harus berhati-hati agar tidak timbul sindrom kelelahan.

Tipe Idealis Terlibat dapat diandalkan, cukup terorganisir dan suka membuat struktur situasi-situasi rumit. Mereka sulit menerima kritik; mereka cepat merasa tersinggung dan salah dimengerti. Perfeksionisme mereka juga memengaruhi kehidupan percintaan – mereka mencari hubungan yang sempurna untuk seumur hidup. Begitu mereka mengambil keputusan, mereka menjadi pasangan yang setia, cukup seimbang, dan penuh cinta. Namun demikian, jikalau mereka terlibat dengan orang yang salah, bisa saja terjadi mereka membiarkan diri mereka dimanfaatkan sekian lama sebelum mengakhiri hubungan tersebut.

***

Hebat juga test kepribadiannya! Thanks Ihsan Nurul Fauzi :D
3

The Appetite : A Passion



Aktivitas benar-benar berpengaruh terhadap pola makan. Bukan-bukan. Pikiran yang sangat mempengaruhi pola makan. Apa perlu saya makan otak saya (yang menyimpan berjuta pikiran saya) supaya saya bisa ingat jadwal makan? Eh, bukan. Supaya saya mau mengikuti jadwal makan, maksudnya.


Dari kecil sampe SMA saya engga pernah ketinggalan yang namanya sarapan. Mau itu telat, pasti sarapan. Engga sempet sarapan bukan berarti engga sempet disuapin mama. Tapi kalau emang engga sempet disuapin Mama, bawa bekal makanan ke sekolah pun jadi kebiasaan. Bisa dimakan langsung di kelas (tanpa ketauan guru, tentunya) ataupun waktu jam istirahat. Serba banyak jalan menuju Roma. Soalnya kalau engga makan pagi ngefek banget sama kondisi badan. Tapi entah kenapa semenjak masuk kuliah kok gampang banget ya engga sarapan, dan engga ngefek apa-apa.

Bahkan semenjak kuliah, lapar bisa ditahan. Satu hari satu kali makan bisa jadi kebiasaan. Tapi herannya, badan ngembang--- Aneh bukan. Padahal kegiatan berjibun, makan pun jarang, cukup jadi satu hal yang fenomenal #halah. Cuma, sekarang-sekarang udah mulai ga bisa ke-kontrol. Makan apapun jadi dan tidak toleransi terhadap perut. Engga makan nasi seharian bisa, tapi diganti sama yang jahat-jahat. Contohnya kemarin, saya lupa makan nasi. Tapi makan nugget-kentang goreng-baso malang-mie aceh dengan porsi super pedas. Sehari sebelumnya juga makan yang pedas-pedas. Sehari sebelumnya juga...sehari sebelumnya juga... ya... sedari dulu saya engga bisa stop sama yang namanya pedas, semacam udah jadi satu hal yang ngedarah daging gitu deh. :D

Efek? Sakit perut seharian. Guling-guling dan bolak-balik kamar mandi (yang tentunya bukan buat mandi :p ) Padahal saya udah tau resiko beginian, tapi kenapa masih tetep dilakuin ya? Apalagi dilakuin saat perut engga cukup menyerap makanan yang ada gizinya. Ah... mudah-mudahan aja tabiat buruk saya berubah gara-gara yang perhatiannya nambah, kayak yang satu ini. Si lelaki muka datar dengan sifat altruismenya (perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri/tindakan berkorban untuk menyejahterakan orang lain tanpa menghiraukan balasan sosial maupun materi bagi dirinya sendiri), alias si Pacar dengan kesediannya menjadi Dokter Nutrisi buat saya :D. Begini katanya:

1. Makan pagi ga wajib. Tapi klo mau, makan makanan yang mengandung protein saja.
2. Makan siang usahain yang mengandung karbohidrat. Klo setelah makan ada aktifitas, porsinya dikurangin.
3. Oh iya, makan siang hukumnya wajib.
4. Makan malem dianjurkan buah/jus aja. Tapi terserahlah, bebas. Asal jangan makan makanan berlemak. Soalnya mau tidur.
5. Jangan makan makanan yang terlalu pedes. Apalagi dipagi hari.
6. Jangan lupa makan yang berserat juga. Biar lancar..
7. Bagusnya puasa senen kamis. *ajak2 klo mau puasa*
8. Sering2 makan bareng urang. Biar romantis. #hehe

*hasil kutipan dari twitternya dia.

Ya.. dulu yang ngingetin cuma orangtua. Mungkin mereka udah kewalahan sama anaknya yang bandel dan ngeyel ini. Mudah-mudahan pola makan ini membaik dan bisa makan makanan yang bergizi lagi.

Ah, apa mungking nafsu makan seringkali menghilang gara-gara udah jarang makan masakan mama? :'(

Red Guava sedang lapar.

pict from deviantart.com
0

Keberadaan "Mereka"

Banyak orang yang percaya sama keberadaan malam jum'at yang mistis, apalagi ditambah embel-embel Kliwon. Saya sendiri sih biasa aja, walaupun kenyataannya bulu kuduk lebih merinding di malam itu. Engga tahu alasannya apa, yang pasti saya coba googling "Alasan malam jum'at ditakuti" itu ga ada. Terus nyari lagi "Sejarah malam jum'at ditakuti" engga ada juga. Jadi apa alasannya ya?

Mencari alasan.

Mungkin karena ada sebagian besar orang yang percaya setan-setan dan hantu berkeliaran pada malam tersebut.

Oke, saya semakin berpikir. Apakah itu hantu? Engga cukup yakin. Soalnya bukan cuma di malam jum'at mereka doyan ajojing. Kayak kita aja, aktivitasnya kan tiap hari. Saya juga yakin jin memang begitu. Ya, jin. Bukan hantu dan bukan setan yang sering eksis nongolin diri---nongolin muka ke manusia, hmm. Contohnya juga di dunia perfilman. Setidaknya itu yang saya percaya. Kata-kata hantu cuma ciptaan manusia belaka.

Anyway, atas permintaan teman-teman saya setiap malam jum'at yang nagih Scary Story di kampus saya, akhirnya kemaren malam saya sempet inget juga buat nyeritainnya. It's just up to you to believe it or not. Yang pasti jin itu doyan banget keliaran. Yang bikin aneh itu adalah, cara mereka menyerupai "apa".

Here we go.

22:56
Di belakang BPU sebelum mesjid Al-Furqon, ada anak kecil yang terus2an nungguin ibunya tapi ibunya ga pernah datang.. #scaryUPI

22:58
Kalo sore2 pgn pipis,jangan ke WC cewe lantai 5 FPBS sendirian.. kadang pas liat ke kaca wastafel yg lebar suka ada yg senyumin :) #scaryUPI

23:00
Di lorong lt 2 FPBS yang daerah jur B.Sunda ada yang setia bolak-balik menuju balkon.. Habis magrib meskipun lampunya dimatiin.. #scaryUPI

23:02
Semenjak Isola di rehab, gadis berbaju merah dengan tatapan sendu lebih sering keliatan nongkrong di pinggir jalan :) #scaryUPI

23:04
Jaga telinga kalau lewat ke depan FPEB ke arah barat (jalan utama ke gym) suka geli kalo ada yg bisik2 tapi gada orangnya.. #scaryUPI

23:07
Yang suka piknik malem2 di taman ilmu kadang bawa temennya sambil liatin air mancur yg ga nyala..dan orang2 yg lewat tentunya.. #scaryUPI

23:09
Kalau pulang dari Balai Bahasa malem2, mending lewat pinggir perpus terus ke belakang UC,lebih banyak yg "jaga" :)) #scaryUPI

23:11
Pernah jg ngibrit pas pulang dari Upinet malem2 n lewat rumah2 yg ga keisi itu. Eh pas depan Labschool ada yg hangout :D #scaryUPI

23:32
Kalau kangen sama pasangan kakek-nenek tinggal lewat ke depan SD Isola.. Waktu hujan2 sih 3 kali lewat pernah ada :) #scaryUPI

23:40
Kalau hari Selasa, anak-anak 3A2 2009 pend. b.inggris suka mendadak merinding pas masuk kelas writing jam 10.30-12.20.. #scaryUPI HAHAHAHAHA

23:40
Abaikan tweet saya sebelum ini :)


23:42
Di WC cowo PKM lantai 2, jangan pake WC yg sebelah kiri. Tahun lalu saya pernah kebelet mau pipis di sana dan ada yg keberatan.. #scaryUPI

23:44
Kalau ke PKM lebih dari jam 3 sore suka ngerasa "lebih rame" gak sih? Apalagi di lantai 3.. Yang ngadep pascasarjana pasti asoy.. #scaryUPI

23:47
Di lantai atas FPBS lama di liat dari Auditorium A juga ada yang "setia" cemberutin kalo ada yang pengen iseng curi2 pandang.. #scaryUPI

23:48
Tapi tenang aja, selama gak saling ganggu, hidup ini akan tetap indah, nyaman, dan tentram.. Jaga keseimbangan kuasa masing2 :)

23:50
Kalau ketemu, jangan lupa senyumin.. Jangan lari, takut jatuh. Kalau gak ketemu, jangan pengen ketemu. Gak enak :) #scaryUPI

23:52
Sekian untuk #scaryUPI malam Jumat ini.. Kepada @redtomayoo dan @constantane , kalau ada kesempatan pasti daku lanjutkan lagi :)

Cukup mengganggu. Tapi entah kenapa orang-orang ada aja yang suka sama cerita kayak gini, hehe. Kalau saya sendiri berharap hidup tenang tanpa berjumpa.

Kadang-kadang suka pengen nanya sama "sesuatu" yang suka nongolin diri itu.

Pia : "Apa yang mendasari kamu tiba-tiba eksis di dunia permanusiaan?"
Itu : "......"
Pia : "Kenapa cuma sebagian-sebagian doang?"
Itu : "......"
Pia : "Kenapa engga semuanya doyan nongolin diri?"
Itu : "......"
Pia : "Apa asiknya bikin manusia penasaran?"
Itu : "......"


Stop.

Oke saya yakin---dan kamu yakin lebih baik tidak semua "dari mereka" nebeng eksis di dunia. Bisa-bisa berasa sesak, karena jumlah mereka----yang saya yakin--- lebih banyak daripada manusia itu sendiri.

Ada salah satu temen saya yang bilang:
Ngeri itu bukan takut. Engga takut itu bukan nantangin.


Setuju juga, mau dimanapun kita hidup, yang pasti kalau yang namanya berdampingan itu kita harus saling menghargai. Ya, dan tidak saling mengganggu.

Red guava.
*Ambil selimut
0

Sahabat : Mengherankan

Seorang sahabat di suatu tengah malam berkata dalam pesan yang di sampaikan melalui salah satu media elektronik :

Maaf ganggu kalo udah tidur,
selamat malam.


Sejak kapan?

Saya hanya bisa tersenyum kecut. Walaupun tidak ada gunanya saya sebutkan di sini. Toh dia tidak akan membaca dan tidak akan pernah tahu bahwa saya cukup terheran-heran.

If you need a hand, just say it and don't think that I will mind about it.




ÏŸ White Sugar rindu sahabatnya

pic from HERE
0

Ketukan di Mata Terbuka



Aku menyebrang ke peraduan dalam gelisah dewi malam
Bersama layang-layang acuan yang senantiasa kelam
Hendaknya kuharap ia berpindah perasaan
Memanggil hujan menampik terpaan

Suara-suara itu datang lagi
Menemaniku, sampai pagi
Aku tak tahan dibuat menggertak gigi
Nyaliku sunyi, sepi tak terbagi

Tak sekalipun pintu yang satu ini tertutup
Bahkan setelah ia terkatup
Menyisakan sedikit pikiran yang basah kuyup
Oleh mereka yang terdengar sayup-sayup


Satu harapan dari seorang manusia yang ingin menikmati ketakutan dengan perasaan normal, pandangan yang tegas dan tak menyilaukan. Tolong aku, Tuhan.

White Sugar on demand.

picture was taken from : here
2

Bohong dan Film

Kadang kala, kebohongan diciptakan untuk suatu tujuan yang berhubungan dengan kebaikan. Tapi tetap saja kalau tiba masanya terlalu banyak berbohong dan lingkungan sekitar sudah tidak percaya, mau bagaimana lagi. Itu sudah menjadi resikonya, Kawan.


Sleepover pertama saya di rumah salah satu teman, yaitu pada malam Rabu kemarin. Obrolan ngalor-ngidul sampe nyangkut di satu titik yang ternyata persepsi kita sama, tentang salah satu teman yang patut dicurigai kelakuannya. Sayang sekali yang bisa ikutan cuma 3 orang, padahal awalnya ngarep lebih banyak. Tapi tentang semua yang kita rasa emang ngeganjal ternyata udah dirasain dari setahun yang lalu, waktu masih awal-awal deket sama si-yang-dicurigai. Oke, abis diskusi panjang-lebar, kita udah punya konklusi padat tentang si-yang-dicurigai, tentunya dengan banyak hal yang mendasari dan beralasan.

Saya engga abis pikir, kenapa ada orang yang doyannya pamer tentang apa-apa yang dia punya. Tapi sebenernya sih saya masih bisa toleransi sama orang yang kayak begitu, selama mereka bisa ngebuktiin dan bukan cuma omong doang. Beda halnya sama orang lain yang sempet dibahas di Pajamas Party kemaren malem. Doi pamer melulu dan engga mau nampak ketinggalan info, tapi selalu mencoba memposisikan dirinya selalu di atas teman-temannya yang lain sambil merendahkan objek yang lagi dibutuhin buat ngasih saran. Cukup komplikasi, memang. Satu hal yang paling jelas buat dirasain adalah: KEPRIBADIAN GANDA. Ah, jadi lumayan puyeng dan bingung kalo harus berjuang ngebahas si rupa-rupa wajah ini.

Anyway, terlepas dari kasus di atas, saya coba ngabisin waktu sama Diary of a Wimpy Kid di malam-malam yang sunyi dan berpenghujan #halah barengan Arini Nadia. Sementara paginya, Perfume berhasil di putar di DVD tapi masih ecek-ecek, alias kualitasnya gede. Dua film yang beda banget, tapi justru bisa ngasih masukan buat kita.






Film dengan rating busuk ini (Film 1) katanya kurang disukain sama orang-orang. Tapi jujur, dengan cerita yang flat dan sangat "anak-anak" dialog atau pun monolog yang dibuat jadi berkesan istimewa dan geli buat di catet. :D entah kenapa saya suka, ringan dan touching.

Contohnya :

"Your body looks beautiful just the way it is."

"Why doesn't anybody like me?" | "Because they don't know how awesome you really are." | "It's really awesome to be me."

"I don't know about anyone else but I know what I learned."

"I can't ditch him because he'd be lost without me."


Diary of a Wimpy Kid bisa nunjukkin seberapa pusingnya anak SMP yang sibuk nyari popularitas dan engga mau kalah popularitas dari sahabatnya sendiri. Di situlah krisis kepercayaannya di uji. Sedangkan Perfume, kurang mewakili novelnya, tapi lumayan buat make up artist dan talentsnya. Aktingnya oke, kecuali yang meranin bapak-bapaknya. Overall, walau agak terkesan lebay, tapi bolehlah.

Ah, ternyata dunia ini menyenangkan kalau aliran positif ngalir di tubuh kita. (komentar apa ini)

P.S. : Doain yah besok saya evaluasi training Minggu kemaren, mudah-mudahan engga dicerca dan kena semprot lagi ya :D Saya beneran berharap ahsil taping nanti ada progress yang bagus, jangan sampai ada kemunduran lagi. Lah tadi aja tapingnya lama banget :')
0

Hermes For Charity (Vol.2)

Satu tahun yang lalu, kami memulai niat baik ini tanpa harapan apapun. Kami menulis dari hati, berusaha memasukkan jiwa dan pikiran ke dalam raga saudara kami yang menghadapi bencana di Sumatera Barat. Berusaha ikut merasakan kesulitan yang mereka hadapi dan menuliskannya ke dalam sebuah fiksi pendek, mengumpulkannya dan menyatukan setiap goresan tersebut dalam bentuk kompilasi cerpen digital. Dengan segala kerendahan hati kami jual kompilasi cerpen tersebut dengan niat menggalang dana untuk dapat kami sumbangkan kepada saudara kami di Sumatera Barat. Terbentuklah edisi perdana e magz kami yang bertajuk Hermes For Charity.


Click on the picture to see The website

Dengan niat yang sama, The Hermes akan kembali meluncurkan E magz Hermes for Charity edisi kedua. Kali ini kami juga kembali membuka kesempatan kepada teman-teman The Hermes semuanya untuk ikut menulis bersama kami. Tema e magz kali ini adalah 4 ELEMEN meliputi tanah, air, udara, dan api. Ketentuan tak jauh berbeda dari sebelumnya:

1. Panjang cerpen min. 400 kata, maks. 6 halaman A4 ditulis dengan font Times new roman (12pt), spasi 1.5.
2. Tema cerpen: 4 ELEMEN (tanah, air, udara, api)
3. Kirimkan cerpen dalam format words document (.doc atau .docx) ke alamat e mail thehermes09@gmail.com paling lambat 15 November 2010
4. Cerpen akan terlebih dahulu dipilih oleh redaksi sebelum kemudian diedit dan diikut sertakan ke dalam e magazine.

Seluruh hasil penjualan akan kami sumbangkan untuk saudara-saudara kita di Mentawai dan Merapi. Jadi, tunggu apa lagi teman-teman, let’s get your laptop and start writing. Kami tunggu karya-karya mencengangkan dari teman-teman semuanya :)

Terimakasih,

The Hermes


from : this site
3

Eat and Hang Out

I never knew that holiday in a Monday will be so much relaxing .. like today..


Saya awali hari dengan berucap syukur kepada Yang Maha Kuasa, ah. Akhirnya, bisa juga ngerasain yang namanya rest-on-Monday sementara yang lainnya engga libur, alias tetep pada punya acara dan pekerjaan masing-masing. Namun sayang sungguh disayang, perut dan pikiran tetap terisi dengan yang namanya makanan, engga bisa gitu ya sehari aja ga terlintas "makanan" di pikiran :D

Ngomong-ngomong tentang makanan yang lagi ada di pikiran saya, rasanya engga tahan buat mulut saya komat-kamit baca mantra dan berharap di depan saya sudah tersaji banyak makanan :D Okelah kalau begitu, langsung merujuk kepada peringkat 1 dan 2. Terengtengtengteng.... Mereka adalah.. Mie Aceh dan Bakmi Godhog!

Di peringkat pertama ada Mie Aceh yang kaya dengan rempah-rempah. Saya selalu suka sama yang "pedas banget" dan pasti habis walaupun keringat bercucuran dan tanggul hidung yang jebol. Dan juaranya ada pada Mie Aceh Cie Rasa Loom!!! Di Buah Batu ada, di Jalan Diponegoro juga ada. Yang bikin nyaman lagi di sini duduknya pake sofa, jadi berasa eksklusif ;) . Eits, di sini bukan cuma ada Mie Aceh doang, tapi makanan yang lain juga banyak. Cuma teuteup, yang paling saya suka ya Mie Acehnya :)

Sedikit cuplikan waktu saya ke sana :D



Sedangkan di peringkat kedua berhasil diraih oleh Bakmie Godhog yang ada di Jalan Dipati Ukur 67, terletak di dekat pertigaan sebrang Vilour.



Bakmi Yogya yang ada di Jalan Bengawan juga enak, tapi teh pocinya lebih juara yang di Dipati Ukur walau kemasan dan tempatnya lebih luas dan modern yang ada di Jalan Bengawan. Teh pocinya itu dikasih nama NasGiThel (singkatan dari paNas, leGi, dan kenThel).



Lucu banget. Pelayanannya juga oke, ramah-ramah. Bakmienya wangi, aromanya keluar, soalnya dimasak pake arang.



Di sekitar Jalan Bengawan masih ada tempat asik buat nongkrong. Tapi saya saranin sih bener-bener buat nongkrong. Soalnya kalau buat makan kurang puas (komentar jujur :D). Tapi menunya oke punya, asik asik.



Malam Minggu kemarin (30102010) saya menghabiskan waktu dari sore sampai malam bersama pacar dan teman-teman di sana. Sebelumnya juga waktu buka puasa bareng temen di sana bisa sampe malem saking betahnya. Ngobrol-ngobrol, baca buku, pesen kopi atau racikan milkshake, main kartu, foto-foto, ya apapun yang pengen dilakuin. Sepengalaman saya, mau teriak-teriak ataupun nyanyi-nyanyi (dan di sini disediakan gitar loh), plus request lagu engga bakalan dimarahin. Santai dan asik. Terlebih yang asik di sini tuh nuansanya bikin pengen hiking. Soalnya banyak foto-foto nan keren punya owner yang lagi naek Gunung. Sukses bikin iri! Jalan Bengawan No 52 alias Kedai kopi Mata Angin ;)




Kalau pengen tempat yang lebih adem dan engga berisik tapi masih bisa nikmatin minuman penuh racikan cokelat atau kopi dan sejenisnya, tenang aja. Masih ada satu tempat yang asik. Di sini bisa sukses membaca dengan tenang atau pun ngumpul bareng temen sambil main UNO atau belajar bercerita. Cepet-cepet dateng ke Reading Lights di Jalan Siliwangi. By The Way, di lantai 2 ada galeri juga plus di sini ada Writing Class. Asik banget deh. Pelayanannya juga oke.



Mau makan? Atau sekedar nongkrong? Mau berisik? Atau lagi pengen adem?
Those four places are highly recommended d^,^b

I never knew that holiday in a Monday will be so much relaxing .. like today..


photos : from web jajanan, kuliner, facebook KKMA, dan pribadi.
0

Bertualang di antara yang Tak Bernyawa

Selama hampir satu tahun setengah saya tinggal di daerah Pasteur-Bandung, saya baru tahu hari ini kalau Taman Pemakaman yang selalu terlewati kalau mau ke TOL pasteur itu ternyata bernama Taman Pemakaman Umum Kristen Pandu. Dulu saya hanya tahu komplek pemakaman itu unik dan lumayan besar. Sempat terpikir ingin "ber-iseng ria" main ke kuburan itu tapi takut di judge freak. "Masa maen ke kuburan," begitu komentar teman-teman. Tapi ya sudahlah, toh saya dapet kesempatan kali ini bareng Komunitas Aleut . :D

Cuaca terik diantara jam 9 dan jam 10 Hari Minggu ini tidak mampu bikin saya berhenti mengayunkan langkah menyusul rombongan aleut yang sudah bergerak di TPU Pandu sedari pagi. Untungnya, sehabis Car Free Day di Dago saya masih kuat dong berjalan di bawah sapaan matahari yang menyengat ;). Setelah masuk lewat gerbang Jalan Djunjunan, akhirnya saya bertemu juga sama rombongan Aleut, yang kali ini tidak terlalu banyak, datang dari arah gerbang Jalan Pandu--Jalan Pajajaran. Meskipun sempat kebingungan dan hampir kewalahan (lebay) cari rombongan saking luasnya TPU Pandu ini (oke lebay fix, padahal ada handphone, tinggal telpon).



Ternyata, banyak pejuang Indonesia yang dimakamkan di sana. Tapi yang uniknya adalah, makam-makan para pejuang itu diberi tanda semacam bendera Indonesia di tiang yang diletakkan di atas kuburan mereka. Ada yang diketahui namanya dan ada yang tidak. Yang tidak diketahui namanya hanya mendapat ukiran angka di atas nisannya. Mulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.

Cuaca lama-lama tampak tidak mendukung, panas sekali. Lain kali jangan lupa bawa payung ataupun kaca mata hitam kalo ke sini (mau kemana? :p) tapi serius deh, kalau bawa kipas dan air putih dingin bakalan sangat membantu perjalanan menyusuri blok pemakaman. Mungkin gara-gara makamnya dibuat dari batu ya, dan hanya ada sedikit celah yang tampak permukaan tanahnya. Atau pengaruh lain juga mungkin datang dari posisi makam yang tidak rapi.

Ternyata, Arsitek ternama Prof. Ir. C.P. Wolff Schoemaker yang merupakan guru dari Ir. Soekarno waktu dulu sekolah di ITB, dimakamkan di TPU Kristen Pandu ini juga. Sebelumnya saya cuma baca di blog atau dikasih tahu orang-orang tentang info Schoemaker ini, dan ternyata benar tertulis di nisannya. Dia lahir di Banyu Biru dekat Ambarawa pada tahun 1882 dan meninggal tahun 1949 di Bandung--kota yang sangat ia cintai. Bapak yang satu ini merupakan pengguna gaya arsitektur Art-Deco, dan karyanya yang fenomenal dan masih nampak sampai sekarang yaitu Villa Isola yang sekarang menjadi gedung Rektorat UPI (depan fakultas eike :D #abaikan). Contoh karya Schoemaker lainnya yang sudah terkenal seperti Jaarbeurs, Gedung Merdeka (Concordia), Landmark, Gereja St.Petrus, Gereja Bethel, Majestic--AACC--New Majestic, Mesjid Cipaganti, Observatorium Bosscha dan lainnya. Oh iya, dia juga jadi arsitektur Penjara Sukamiskin. Setelah lama nian saya pernah tinggal di daerah sana, saya baru tahu Schoemaker pernah di isolasi di Lapas Sukamiskin waktu pemerintahan Jepang menguasai Indonesia, padahal dia adalah arsitek bangunan itu. Cukup lucu. Namun, saya tidak tahu apakah ruangan tempat dia ditahan dulu "diabadikan" seperti ruangan bekas Ir. Soekarno.





Monohok, kata yang tepat ketika sudah mengetahui bangunan-bangunan yang dirancangnya-- lalu melihat kondisi "rumah bawah tanah" Schoemaker sekarang. Tidak terurus sama sekali. Bahkan katanya, makamnya pernah hampir dibongkar gara-gara belum bayar pajak yang harganya sekitar Rp 30.000-an. Ada yang bilang akhirnya pajak tersebut dibayar oleh salah satu keluarganya yang datang dari Belanda mencari kuburannya, tetapi info terakhir yang paling update yang saya dapat dari komen-komen foto di facebook, yaitu dari Bang Ridwan Hutagalung, Guruh Soekarno Putra lah yang membayar pajak makam itu selama 20 tahun ke depan. Ya, setidaknya jasad bapak Art-Deco ini boleh tenang sedikit. CMIIW.




Saya berhasil masuk ke Negeri Belanda, eh, tangan saya maksudnya. Sebelumnya saya tidak pernah tahu kalau Belanda memiliki tanah di TPU Pandu ini, yak, di Bandung. Pemakaman khusus prajurit Belanda yang dirawat oleh orang Indonesia. Om Indra Pratama bilang, ada 7 teritorial Belanda yang seperti ini di Indonesia. Di Bandung, satu lagi terdapat di Leuwi Gajah. Sisanya terdapat di kota lain. Kalau sudah lewat pagar, bukan wilayah kekuasaan Indonesia lagi. Pantas saja izin masuknya sangat ketat dan sulit sekali. Meskipun sudah melobi berkali-kali tapi tetap saja tidak diperkenankan masuk kalau belum mengantongi izin dari organisasi yang mengurusnya di Jakarta. Kecuali kalau saya berdarah Belanda dan memiliki hubungan dengan yang dimakamkan di situ. Saya beserta teman-teman mau tidak mau harus puas dengan memandangnya dari luar. Ngintip-ngintip dikit boleh lah ya...




Ereveld Pandu, begitu yang tertulis di gerbang pemakaman Belanda itu. Selain penjaga yang lebih disiplin, Kuburannya pun (kata sang penjaga) lebih rapi dan memiliki jarak, sehingga tidak saling berdekatan dan tidak menimbulkan kesan menyesakkan.

Melaksanakan ritual perjalanan, Foto keluarga :)


Kembali berkeliling dan sampailah Aleut di makam social scientist dari Yale University, Raymond Kennedy. Lahir pada tahun 1906, 11 Desember di Holyoke, Massachusets dan dibunuh tahun 1950. Dia bersama Robert Doyle a Time correspondent, sedang mengendarai jeep dari Bandung sekitar tanggal 27-28 April dalam tugasnya untuk proyek penelitian dalam kontak budaya dan akulturasi di Indonesia. Warga negara Amerika ini pernah juga mengajar di Brent School, Filipina. Semenjak di Amerika, ia sudah mempelajari tentang Indonesia di perpustakaan Yale University. Konon katanya ia beserta rekannya ditangkap karena penelitian yang ia lakukan terhadap Belanda saat itu. Lagi-lagi, kuburannya nampak sangat terabaikan, dikelilingi dan tertutupi belukar. Bahkan namanya pun sudah sangat memudar. (klik ini untuk sumber)


Ternyata melewati orang-orang yang sudah tak bernyawa itu aneh rasanya. Sepertinya energi ini melemah karena terhisap sesuatu. Lumayan untuk mengingatkan kalau dunia ini fana, dan takkan selamanya kita hidup. lalu apa yang harus kita persiapkan untuk kita mati? Salah satunya yang jangan dilupakan yaitu kavling masa depan dengan pajak yang sudah terjamin.



Sayang sekali saya datangnya telat, padahal kalau lebih pagi sedikit saya bisa ikut melihat tengkorak-terkorak yang tidak berada di dalam tanah dan melihat patung semacam di Tamam Prasasti di makamnya Ursone, pengusaha susu murni pertama di lembang. Sang Direktur BMC menulis “Vergeet U niet, dat er in geheel Nederlandsch Oost-Indie slechst een Melk centrale is, en dat is de Bandoengsche Melkcentrale !” (“Anda jangan lupa, bahwa di seantero Nusantara ini cuma ada satu Pusat Pengolahan Susu, dan itu adalah Bandoengsche Melk Centrale!”). 30 ekor sapi mengawali usaha keluarga ini dengan hasil 100 botol perhari, namun berkembang menjadi 250 ekor sapi pada tahun 1940 dengan produksi ribuan liter perhari. Kita bisa menikmati produksi dari pengolahan BMC ini di Jalan Aceh No. 30 Bandung dekat Mesjid Al-Ukhuwah di seberang Barat Balai Kota Bandung.

Photos : Hasil menculik dari albumnya Mba Ayu 'Kuke' Wulandari dan Bang Nara Wisesa
2

Bandung's Car Free Day

It's a good idea when we have a plan--or more than one plan-- to be spent in a Sunny Sunday. Yep, just like I do when the day comes. Engga ngerasa mati gaya atau bingung jalan-jalan kemana kalau hari Minggu tiba. Wajib ada yang dilakuin karena sayang banget kalau Hari Minggu hanya leha-leha. Ah, leha-leha bisa juga dilakuin di hari lainnya, ya ga? *watch your words, Pia!!!* :D

Minggu ini saya kembali ke Car Free Day untuk yang ketiga kalinya. Serasa geli, padahal saya orang Bandung, tinggal tiap hari di sini tapi baru tiga kali ikutan meramaikan Jalanan Ir. Djuanda atau yang lebih dikenal dengan nama Dago. Saya tidak terlalu memusingkan tujuan dari CFD ini ikut diadakan di Bandung, karena setahu saya sebelumnya CFD ini hanya ada di Jakarta. Mungkin untuk membantu program melawan global warming--isu yang tak pernah berakhir-- atau mungkin buat macet-macetan, ah who cares. Mumpung udah terlanjur ada di Bandung juga, ya mengapa tidak untuk dimanfaatkan.

Ternyata banyak yang bisa dilakuin di CFD ini. Mulai dari berburu makanan pagi pengganjal perut, main badminton, main roller blade, main skate, main sepeda, jalan-jalan ataupun hanya tertawa-tawa dan bersuka ria. Tergantung kita mau ngapain. Bahkan penggalangan dana atau Charity Event pun bisa dilakuin di sini. Kayak tujuan utama yang kemaren udah saya niatin dari rumah.


“From Bandung With Love” #ActForIndonesia

Event ini adalah program charity dari berbagai komunitas kreatif yang ada di Bandung, Berniat membantu saudara-saudara kita yang sedang terkena bencana alam.

Melalui program penggalangan dana ini, diharapkan warga kota bandung bisa ikut berpatisipasi meramaikan car free day sambil ikut menyisihkan sedikit materi untuk membantu beberapa wilayah di Indonesia yang terkena bencana.

Event ini akan dilaksanakan pada 31 Oktober 2010 di area Car Free Day Dago, pukul 07.00-10.00 WIB. Acara akan di isi dengan Penampilan Band Akustik, Performing Art, Bike Funride, dan lain sebagainya.

Kami mengundang segenap warga bandung agar berpatisipasi diacara penggalangan dana ini.


Kebetulan instansi tempat saya training sekarang a.k.a Paramuda 93,7 fm juga jadi salah satu sponsor Charity Event ini. All crew diajak buat meramaikan acara. Jadilah saya dan rombongan turut datang.



Tapi hal yang terjadi berikutnya adalah, bingung sendiri pas mau bantu bawa box keliling tapi ga dikasih :'( .. Mungkin karena hectic dan banyak panitianya. Tapi tak mengapa. Jadilah saya dan teman-teman berkeliling-keliling dan benar-benar meramaikan CFD dengan inisiatif sendiri. Sampai akhirnya saya ketemu pedagang gelembung sabun dan sibuk memperhatikan dia mengibaskan tangannya saat mencipatakan banyak gelembung dari sabun yang berwarna merah itu *keprok-keprok*. Dan akhirnya saya beranikan diri buat ngomong, "Mang, boleh nyobain gak?"



Si mang yang jualan mau gak mau sumringah dan tentunya sangat berterimakasih dong udah dibantu :D yang pasti saya juga sumringah dan temen-temen juga ikut bantuin promosiin gelembung sabun yang lagi kita mainin.

Bubbles have their own way to fly with the wind or bush up fall to the ground. Just like us, succeed or fail.




Sebelum saya pergi cabut ke acara lain di hari ini, makan lontong adalah sesuatu yang wajib untuk dilakukan. Perkenalkan: Zaskia Mecca dan Hanung, Sherina dan Raditya Dika, errrr satu lagi apa ya? *digeplak



Tertawa emang jadi hal yang wajib dilakuin kalo lagi ngumpul gitu. Yak, di CFD ketiga yang saya ikutin ini. Mudah-mudahan ada CFD selanjutnya yang bisa diikutin \m/.

By the way, CFD-an pertama saya yaitu bareng sahabat saya, si Imam. 27 Juni 2010. klik gambar untuk tampilan lebih besar.


Dan yang kedua kalinya yaitu barengan Komunitas Aleut sambil belajar fotografi. 18 Juli 2010

tanpa mobil dan motor :D


Menclok, ketemu sama rombongannya si Imam.


MAri berfoto :)


Foto keluarga di jalan :D


tersadar : terlalu banyak foto yah? #abaikan

foto: dari beragam sumber (dari kamera bang Ridwan Hutagalung, kamera Imam Muttaqin, kamera Adin)
Back to Top